Sukses

Punya Sertifikat, Garuda Indonesia Siap Distribusikan Vaksin Covid-19

Untuk saat ini, hanya maskapai Garuda Indonesia yang bersertifikasi untuk membawa produk farmasi

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia mengaku siap bilamana dilibatkan oleh Pemerintah untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke seluruh wilayah.

"Kita sudah sampaikan (ke pemerintah), kemana pun, kapan pun, kita siap mendistribusikan ini. Nampaknya saat ini masih difinalisasi mekanismenya di pemerintah, tapi sekali lagi, kita siap," tegas Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setyaputra, saat ditemui di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta), Rabu (23/12/2020).

Menurutnya, untuk saat ini, hanya maskapai Garuda Indonesia yang bersertifikasi untuk membawa produk farmasi. Artinya, sudah ada mekanisme dan cara yang siapkan Garuda Indonesia untuk membawa vaksin tersebut secara aman hingga turun dari pesawat.

Perlakuan setiap vaksin pun berbeda, seperti membawa Sinovac harus berada pada suhu -2 sampai -8 derajat selsius. Lalu, Pfizer harus berada di -70, sehingga perlakuan khusus keduanya pun berbeda.

"Artinya kita harus mampu punya tempat yang pada saat dikirim, mampu untuk menjaga suhu tersebut. Kami juga sudah komunikasikan dan kordinasikan kesiapan ini kepada Biofarma dan Kementerian BUMN," tutur Irfan.

Makanya, merasa siap untuk dilibatkan dalam penjemputan dan distributor vaksin Covid-19, Garuda Indonesia mengaku keberatan, bilamana nantinya malah maskapai lain yang mengangkutnya.

"Kan vaksin untuk warga Indonesia, jadi pakainya maskapai Indonesia juga. Kami siap," tegasnya lagi. (Pramita Tristiawati)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cetak Rekor Pandemi, Garuda Indonesia Angkut 739 Ribu Penumpang di Oktober 2020

PT Garuda Indonesia (Persero) membukukan jumlah angkutan penumpang tertinggi selama pandemi pada bulan Oktober 2020 lalu, yakni sebesar 739 ribu penumpang.

Capaian jumlah penumpang tersebut meningkat signifikan dibandingkan periode awal pandemi dimana Garuda Indonesia Group hanya mengangkut sekitar 30 ribuan penumpang perbulannya.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra di gelaran virtual Public Expose, pada Selasa (15/12) kemarin di Jakarta.

"Kinerja operasional Perseroan terus menunjukan konsistensi pertumbuhan yang positif di mana Garuda Indonesia Group pada Oktober 2020 lalu berhasil mencatatkan jumlah penumpang mencapai 739 ribu orang - tertinggi sejak pandemi COVID-19 terjadi," papar Irfan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/12/2020).

Pertumbuhan tersebut turut menandakan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan layanan transportasi udara. Hal tersebut tentunya sejalan dengan upaya berkesinambungan yang terus kami optimalkan melalui penerapan protokol kesehatan secara konsisten pada seluruh touch point layanan penerbangan Garuda Indonesia guna menghadirkan penerbangan yang aman dan nyaman bagi penumpang.

"Kami optimistis upaya pemulihan kinerja Perseroan di masa pandemi ini dapat terus menunjukan pertumbuhan positif, khususnya dengan potensi pangsa pasar penerbangan Indonesia yang masih sangat menjanjikan kedepannya, di mana kebutuhan aksesibilitas layanan transportasi udara memiliki peranan fundamental sebagai pilar penting pergerakan ekonomi Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia," ungkap Irfan.

"Dengan kepercayaan masyarakat yang mulai terbangun untuk kembali menggunakan transportasi udara serta sinergitas stakeholder ekosistem sektor pariwisata, kami memproyeksikan jumlah penumpang di 2021 dapat kembali pulih setidaknya 50 persen dari sebelum masa pandemi," jelas Irfan.

Menurut dia, Perseroan juga berhasil mempertahankan konsistensi kinerja bisnis kargo dimana pada Oktober 2020 lalu, Garuda Indonesia Group mencatatkan jumlah tertinggi angkutan kargo sejak masa pandemi yakni sebesar 21.980 ribu ton. Capaian tersebut setara dengan 83 persen dari jumlah angkutan kargo pada masa sebelum pandemi.

Dengan capaian tersebut, bisnis kargo memiliki potensi yang dapat terus dimaksimalkan kedepannya bahkan melebihi capaian angkutan kargo sebelum masa pandemi, khususnya dengan momentum perkembangan industri e-commerce di Indonesia saat ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.