Sukses

GAPKI Terus Lawan Kampanye Negatif Sawit Indonesia

Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Di sektor ini, ada sekitar 7,6 juta perempuan bekerja di ladangnya. Jumlah tersebut juga sekitar setengah dari total angkatan kerja. 

Tak hanya untuk mengais rezeki saja, ternyata dilansir dari Apnews.com, Kamis (19/11/2020) berdasarkan hasil investigasi Associated Press yang komprehensif, dinyatakan perempuan yang bekerja di sektor ini sering mendapatkan pelecehan seksual.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, membenarkan bahwa itu merupakan kampanye negatif yang ditujukan terhadap sawit.

“Ya itu menjadi kampanye negatif, dan kampanye negatif terhadap sawit adalah agenda besar,” kata Joko kepada Liputan6.com, Kamis (19/11/2020).

Joko tak menampik memang banyak pekerja perempuan yang dipekerjakan di perkebunan sawit. Hanay saja, dipastikan pekerjaannya ringan, yakni untuk merawat tanaman.

Di mana semua pekerja baik laki-laki maupun perempuan, harus memenuhi standar-standar keselamatan kerja di lingkungan kerja. Termasuk keselamatan dan kenyamanan tinggal di kompleks perkebunan.

“Liputan AP menyoroti kasus, dimana kasus seperti itu bisa terjadi dimana saja. Itu kan ranahnya kriminal, tidak bisa digeneralisir seolah menjadi wajah perkebunan sawit,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sertifikasi

Maka dari itu pihaknya terus berupaya melalui Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) agar pengaturan pekerja sangat ketat. Sehingga jika perusahaan sawit sudah ISPO certified, tidak ada lagi yang bisa dipersoalkan.

“Makanya Gapki terus mendorong semua anggota nya bisa ISPO certified,” ujarnya.

Ia berharap ke depannya, para pihak  bisa memahami bahwa kampanye negatif terhadap sawit harus dilawan, khusus nya oleh stakeholder Indonesia termasuk media. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.