Sukses

Survei Markplus: Urban Farming Terbukti Berkontribusi Terhadap Ketahanan Pangan

Urban farming merupakan salah satu kegiatan yang cukup banyak dilakukan masyarakat selama pandemi covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kegiatan yang cukup banyak dilakukan masyarakat selama pandemi covid-19 adalah bercocok tanam di rumah, atau populer dengan istilah urban farming. Bahkan, kegiatan ini disebut memiliki prospek yang cerah dalam mendukung kegiatan pertanian.

“Urban farming yang awalnya merupakan kegiatan untuk mengisi waktu luang di masa covid-19 ini, saat ini telah diketahui oleh banyak masyarakat dan masyarakat tertarik untuk melakukan kegiatan tersebut sebagai gaya hidup baru di perkotaan yang dapat dilakukan oleh semua kalangan,” ujar Senior Business Analyst MarkPlus, Inc. Dini Bonafitria dalam acara MarkPlus Government Roundtable: Pemulihan Ekonomi di Sektor Pertanian, Senin (19/10/2020).

Berdasarkan hasil survey MarkPlus, 90,9 persen masyarakat telah mengetahui urban farming ini. Dari banyaknya masyarakat yang mengetahui apa itu urban farming, 72 persen mengetahuinya dari internet. Sisanya, responden mengaku tahu kegiatan urban farming dari teman, baik individu maupun komunitas, dan televisi.

Survey ini melibatkan 110 responden, baik di dalam maupun diluar jabodetabek masing-masing 40 persen dan 60 persen. Lalu, 92,7 persen orang yang sudah melakukan urban farming akan terus melanjutkannya meski pandemi berakhir. Meski begitu, masyarakat juga mengeluhkan sejumlah tantangan dalam implementasi urban farming ini.

“Ternyata sarana dan fasilitas, ketersediaan waktu, dan biaya merupakan tantangan-tantangan yang dirasakan oleh masyarakat,” kat Dini.

Disamping tantangan tersebut, 98,2 persen responden sepakat bahwa urban farming memiliki prospek dalam mendukung kegiatan pertanian. Alasannya, karena adanya ketahanan pangan, ramah lingkungan, dan dapat meningkatkan pendapatan.

Untuk itu, responden menilai perlunya dukungan untuk pengembangan lebih lanjut. Dini mengatakan, rasa optimis dan prospek yang cerah dari kegiatan urban farming harus dapat dilihat sebagai peluang bagi pemerintah dan pelaku usaha swasta dalam mendukung pengembangan lebih lanjut.

“Masyarakat masih merasa adanya kebutuhan dukungan terhadap kegiatan urban farming terutama dalam kebutuhan sarana dan prasarana seperti paket lengkap hidroponik,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mentan: Saatnya Jajaran Kementan Jadi Pahlawan Pangan bagi Rakyat

Menteri Pertanian (Mentan) SyahruI Yasin Limpo mengajak seluruh jajaran kerjanya untuk mengawal kebutuhan pangan rakyat selama beberapa tahun ke depan. Ia berharap sektor pertanian menjadi solusi pasti atas berbagai upaya pemerintah dalam memperbaiki ekonomi nasional.

"Karena itu harus ada cita-cita bersama. Dan inilah saatnya jajaran Kementerian Pertanian menjadi pahlawan makanan bagi rakyat," ujar Mentan dalam acara Rapat Koordinasi Penguatan Kostratani Mendukung Ketahanan Pangan Nasional yang digelar di Bogor Icon Hotel, Rabu (14/10/2020).

Mentan mengatakan, cita-cita yang dimaksud adalah meningkatkan semua produksi pertanian, supaya bangsa ini mampu berdaulat pangan secara utuh. Lebih dari itu, pertanian ke depan juga harus mampu menguatkan pengelolaan manajemen secara modern.

"Harus ada cita-cita untuk meningkatkan produktivitas dan memajukan manajemen secara baik. Dalam hal ini, sistem modernisasi harus digunakan secara tepat melalui AWR (Agriculture War Room) dan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani)," katanya.

Mentan berharap, mulai tahun depan, sistem manajemen pertanian sudah menggunakan teknologi modern yang berbasis artificial intelligence. Langkah ini penting dilakukan agar pemetaan wilayah bisa dilakukan dari satu tempat, bahkan hanya dengan mengandalkan satu tombol.

"Petunjuk saya adalah semua harus melakukan mapping pemetaan wilayah untuk menghadapi berbagai persoalan. Termasuk kondisi alam la nina yang akan kita hadapi dalam waktu dekat. Karena itu tahun depan penting bagi kita untuk menggunakan teknologi digital," karanya.

Mengenai hal ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan terima kasih atas kehadiran Mentan dalam Rapat Koordinasi penguatan Kostratani ketahanan pangan nasional.

Dedi berjanji, ke depan pihaknya akan memperkuat koordinasi hubungan kerja sekaligus meningkatkan komitmen para penanggung jawab dalam pendampingan kostratani.

"Yang terpenting kita akan memasyarakatkan implementasi kostratani dan menjalankan semua arahan pak Menteri," tutup dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.