Sukses

BKPM: Investasi Bisa Bawa Indonesia Keluar dari Jurang Resesi

Tren perlambatan ekonomi di seluruh dunia turut berpengaruh pada arus investasi global, yang diprediksi turun 30-40 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong iklim investasi di tengah pandemi Covid-19. Investasi dinilai mampu selamatkan Indonesia saat pertumbuhan ekonomi diprediksi terkontraksi pada kuartal III 2020 dan jatuh ke jurang resesi.

"Di tengah perekonomian yang melambat ini investasi diharapkan akan jadi motor penggerak utama dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, BKPM akan terus bekerja keras dalam menarik investasi masuk ke Indonesia," kata Plt Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM Nurul Ichwan saat market sounding proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dan Jembatan CH di Jawa, Rabu (30/9/2020).

Dia memaparkan, realisasi investasi pada semester I 2020 mencapai Rp 402,6 triliun. Angka tersebut sekitar 49,3 persen dari target realisasi tahun ini yang sebesar Rp 817,2 triliun.

"Untuk itu BKPM optimis target realisasi tahun 2020 akan dapat dicapai, dan dari capaian ini diharapkan akan dapat mengurangi kontraksi ekonomi yang diperkirakan masih akan berlanjut," ujar dia.

Pandemi Covid-19 disebutnya telah memukul perekonomian dunia. Nurul pun memperkirakan ekonomi nasional tetap akan tumbuh negatif di kuartal III 2020, sehingga Indonesia bakal mengalami resesi.

Nurul menambahkan, tren perlambatan ekonomi di seluruh dunia juga turut berpengaruh pada arus investasi global, yang diprediksi turun 30-40 persen. Itu tergambar pada realisasi investasi global di Juni 2020 yang berkisar 0,1-2,2 persen terhadap PDB negara asal, turun jauh dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,4-16 persen terhadap PDB negara asal.

Secara kondisi, ia menyebutkan, kontraksi perekonomian dan investasi di Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain. Itu didorong oleh langkah pemerintah yang terus berupaya melaksanakan pembangunan infrastruktur di tengah pandemi corona.

"Pembangunan infranstruktur dan peningkatan investasi memiliki hubungan timbal balik yang positif, dimana pembangunan infrastruktur diharapkan dapat meningkatkan iklim investasi sehingga mampu merangsang usaha-usaha baru untuk dapat tumbuh dan lebih berkembang di Indonesia," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Resmikan Tol Manado-Bitung, Jokowi Harap Pariwisata dan Investasi Meningkat

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap beroperasinya jalan tol Manado-Bitung, ruas Manado-Donowodu dapat meningkatkan pariwisata dan investasi di Sulawesi Utara. Terlebih, jalan tol ini hanya berjarak 12 menit dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi.

"Kita harapkan pariwisata di Sulawesi Utara bisa berkembang lebih baik lagi nanti setelah berakhirnya pandemi yang kita hadapi sekarang ini," kata Jokowi saat meresmikan ruas jalan tol Manado-Donowodu secara virtual, Jumat (29/9/2020).

 

Menurut dia, Sulawesi Utata memiliki banyak potensi ekonomi yang harus terus dikembangkan mulai dari industri perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Untuk itu, jalan tol Manado-Bitung dirancang untuk mengintegrasikan kawasan-kawasan strategis yang ada di wilayah.

Sejumlah kawasan strategis yang dimaksud Jokowi yakni, Pelabuhan Internasional Bitung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, dan kawasan pariwisata Likupang. Jokowi meyakini dengan adanya jalan tol ini, akan semakin banyak investasi yang masuk ke Sulawesi Utara.

"Dengan tersambungnya kawasan perekonomian ini saya yakin investasi akan lebih banyak datang. Usaha-usaha baru akan tumbuh lebih banyak dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat juga pasti akan meningkat. Sulawesi Utara akan semakin berkembang," jelas Jokowi.

Jalan Tol Manado-Bitung dikelola oleh PT Jasamarga Manado Bitung (JMB), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Total panjang Jalan Tol Manado-Bitung adalah 39 Km yang dibangun dengan konsep Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).

3 dari 3 halaman

2 Seksi

Jalan tol ini terdiri dari dua seksi, Seksi 1 Manado-Airmadidi sepanjang (14 Km) yang dibangun Pemerintah dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung (25 Km) yang dibangun PT JMB. Jalan Tol Manado-Bitung yang dibangun sejak tahun 2017 tersebut memiliki total investasi sebesar Rp4,95 Triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

Jalan Tol Manado-Bitung sendiri memiliki total lima Gerbang Tol (GT), yakni GT Manado, GT Airmadidi, GT Kauditan, GT Danowudu, dan GT Bitung. Jalan tol ini juga direncanakan memiliki total dua rest area, yang terletak di di STA 3+000 (arah Manado) dan STA 3+500 (arah Bitung).

Selain itu, Jalan Tol Manado-Bitung akan dilengkapi dengan lima simpang susun dan dua belas jembatan. PT JMB juga siap mengoperasikan pelayanan lalu lintas lainnya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan seperti dua unit Patroli Jalan Raya (PJR), tiga unit Mobile Customer Service (MCS), satu unit Rescue, satu unit Ambulance serta tiga unit Derek. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.