Sukses

Temui Erick Thohir, Sandiaga Uno Bahas Soal Vaksin Covid-19

Sandiaga Uno menemui Menteri BUMN, Erick Thoir di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Gerindra, Sandiaga Uno menemui Menteri BUMN, Erick Thoir di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas berbagai perkembangan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Sandiaga menuturkan, dari pertemuan tersebut, keduanya membahas terkait perkembangan vaksin yang dikabarkan mulai tahun depan sudah bisa digunakan di Indonesia.

"Kita dengar langsung dari beliau tentang perkembangan vaksin yang tahun depan bisa diimplementasikan," kata Sandiaga Uno dalam video singkatnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (7/9/2020).

Namun, Sandiaga mengingatkan, hadirnya vaksin bukan berarti protokol kesehatan jadi terabaikan. Sebaliknya, tetap harus dilakukan minimal memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.

Selain itu, kepada Sandiaga, Erick mengaku siap melakukan berbagai penugasan dari pemerintah terutama yang bisa menggerakkan ekonomi di masa serba sulit ini.

BUMN juga siap membuka lapangan pekerjaan di masa kini dan menggunakan berbagai pendekatan ekonomi kekinian. Tentunya, kata Sandiaga ini sejalan dengan transformasi yang dilakukan BUMN.

"Sejalan dengan logo barunya, BUMN ini menjadi lead agen dan tranformasi agen kita ke depan," kata dia.

Selain itu keudanya juga membahas terkait nilai-nilai dalam perusahaan yang ingin dihadirkan Erick di lingkungan BUMN. Nilai-nilai berbasis ahklak, loyalitas, dan kerja sama tim.

Sandiaga menambahkan pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan instuisi pendidikan. Hal ini juga bisa disosialisasikan sebagai perubahan struktural.

"Sehingga kita mudah-mudahan mendapatkan hasil, dampak, dari kehadiran BUMN sebagai tulang punggung dan lokomotif pembangunan Indonesia," pungkas Sandiaga Uno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anggaran Khusus Vaksin Covid-19 di 2021 Capai Rp 37 Triliun

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, meminta agar program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah diusulkan ditingkat pusat maupun daerah dan Kementerian serta Lembaga bisa selesai dalam satu mimggu ini. Paling tidak, pekan depan alokasi anggaran PEN sudah dalam tahap final.

Airlangga menyebut, berdasarkan laporan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah ada perubahan-perubahan realokasi yang dilakukan. Di mana dari total anggaran yang sudah ditetapkan sebesar Rp 695,2 triliun realokasinya mencapai sebesar Rp 679 triliun. Sehingga masih ada ruang Rp 16 triliun untuk beberapa program yang belum masuk di dalam anggaram tersebut.

"Dan total daripada anggaran yang sudah tereaokasi dari Rp 695 triliun adalah Rp 679 triliun. Jadi hampir seluruh program terpakai dan masih ada 1 minggu mendetailkan yang perlu tambahan," kata dia dalam konferensi pers di kantor dia, Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, terkait dengan vaksin pemerintah memastikan saat ini sudah tersedia dan untuk anggaran awal atau uang muka vaksin mencapai Rp 3,3 triliun. Sementara seluruh dana yang disiapkan pemerintah sebesar Rp 37 triliun keseluruhan tahun depan.

Menteri Koordinator Peerekonomian itu melanjutkan, dari aspek perekonomian posisi sektor keuangan tetap kuat. Di mana posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal masih berada di batas aman yakni 8 persen, sedangkan di perbankan per 31 Agustus adalah 23,1 persen Kemudian per Juli dana pertumbuhan kredit tumbuh 8,35 persen. "Jadi DPK cukup meningkat," singkat dia.

Restrukturisasi daripada sektor keseluruhan mencapai Rp 857,6 triliun dan sektor korporasi sudah restrukturisasi sebesar Rp 527 triliun untuk 1,42 juta debitur. Sementara untuk UMKM tercatat Rp 354 untuk 5,76 juta nasabah

Dan penempatan dana pemerintah di Bank Himbara sebesar Rp 30 triliun realisasinya sebesar Rp 79,7 triliun dan ini hampir 3 kali lipat. Sedangkan di Bank Pembangunan Daerah (BPD) dari Rp 11,5 triliun masih perlu didorong.

"Kemudian kalau kita lihat juga di sektor UMKM penyaluran KUR ini per September targetnya Rp190 triliun realisasinya sudah Rp103 triliun dan jumlah nasabah tambahannya adalah 3 juta," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini