Sukses

Upaya Pemerintah Jaga Inflasi Stabil 3 Persen di 2021

Pemeintah masih menargetkan angka inflasi tetap di 3 persen pada 2021

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Keuangan terus berkomitmen untuk menjaga tingkat inflasi di level yang terukur. Pada tahun 2021 nanti, target inflasi dipatok pada tingkat 3 persen.

Diantaranya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan pemerintah akan menjaga administered prices dan volatile food.

"Selama ini kami sudah memberikan perhatian luar biasa dan anggaran tentang ketahanan pangan untuk menjadi salah satu prioritas yang sangat tinggi," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8/2020).

Selain mendukung ketahanan pangan, pemerintah juga berupaya untuk menjaga stabilitas harga. Yakni dengan cara menjaga ketersediaan pasokan pangan serta kelancaran distribusi.

Kedepannya, perkembangan inflasi ini dipengaruhi oleh upaya pemulihan ekonomi nasional. Termasuk pemulihan demand dan daya beli dari masyarakat.

Pemerintah melihat, adanya tambahan likuiditas di masyarakat bisa mendorong naiknya permintaan. Sehingga saat ini pemerintah tak segan menggelontorkan berbagai stimulus guna memantik daya beli masyarakat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekonomi Pulih, Waspada Inflasi di 2021

Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi tahun depan akan meningkat seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi di Tanah Air. Apalagi pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 akan berada pada kisaran 4,5 persen sampai 5,5 persen.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di tahun depan secara otomatis akan meningkatkan daya beli masyarakat. Kondisi itu yang kemudian akan membentuk angka inflasi di 2021.

BACA JUGA

Viral, Foto Jokowi dan Sri Mulyani Bertemu dalam Seminar 22 Tahun Lalu "Artinya akivitasnya udah ada, supply deman sudah mulai bergerak. Tentunya itu akan melihat inflasi di sana," jelas Destry dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Kendati begitu, dirinya tidak bisa menyebut berapa kisaran kenailan tingkat inflasi pada tahun depan. Namun, jika diklasifikasi berdasarkan sifatnya, kemungkinan tingkat inflasi yang dari sektor makanan akan sulit dikendalikan pada 2021.

"Kalau inflasi core, kita akan melihat dari aktivitas bisnis. Tapi yang sulit dikendalikan adalah inflasi yang sifatnya volatile food. Jadi inflasi yang berasal dari harga makanan," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.