Sukses

Intip Kunci Tetap Produktif Selama WFH Ala BRI

Adanya pandemi covid-19 ini mendorong percepatan menuju revolusi perusahaan berbasis digital.

Liputan6.com, Jakarta - Kiprah milenial menjadi hal yang dibutuhkan saat ini. Pasalnya generasi ini dianggap mampu beradaptasi secara cepat dengan teknologi. Terlebih di masa akselerasi digital imbas pandemi covid-19. Di sisi lain, sebelum krisis kali ini, angkatan generasi milenial juga pernah merasakan kejatuhan pada krisis moneter pada 1997-1998.

Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) senantiasa membuka lebar kesempatan bagi insan milenial yang ingin bergabung. BRI terus melakukan penyesuaian kultur perusahaan, yang kali ini mengarah pada fleksibilitas.

Direktur Human Capital BRI Herdy Rosadi Harman mengatakan, adanya pandemi covid-19 ini mendorong percepatan menuju revolusi perusahaan berbasis digital. Dimana kebanyakan dari populasi yang melek teknologi berasal dari rentang usia milenial.

“Jadi kalau dari survey kami, mereka merasakan (WFH) lebih banyak protifnya,” ujar Herdy dalam BRI #SharingSession Topics : Culture Transformation BRI, Selasa (12/8/2020).

Herdy mengatakan, umumnya pihak manajemen perusahaan akan mengkhawatirkan produktivitas karyawannya jika bekerja dari rumah. Namun kini berbeda. Herdy mengakui bahwa kepercayaan penuh dapat menjaga kinerja karyawan selama WFH.

“Ternyata survey kita nggak (mengkhawatirkan/tetap produktif) tuh, oke-oke (saja). Kita pastikan semua pakai aplikasi sehingga bisa dimonitor, yang namanya absen itu tidak harus datang fisiknya ke kantor,” kata Herdy.

Herdy bahkan mengakui jika pada kenyataannya, bekerja secara daring justru menambah jam kerja. “To be honest, sekarang kita kerja waktu juga jadi nggak relevan, almost 24 hour a day,” kata dia.

“Yang penting kita enjoy ajalah,” sambung dia. Sesuai dengan tagline BRI Working at BRI has to be fun’ Herdy menyebutkan bahwa kunci dari produktivitas adalah perasaan bahagia dengan lingkungan yang mendukung. “Keep your spirit high and stay young forever. Karena produktivitas itu baru muncul kalau dibikin dalam fun environment,” sebut Herdy.

“Makanya di BRI ini lagi menggenjot habis-habisan yang namanya culture agent yang jumlahnya cukup fantastis. Ini untuk memastikan protokol pandemi dilakukan, memastikan budaya yang kita harapkan terkawal. Ini mulai diintensifkan. Yang penting mereka harus sampai pada ide-ide yang kreatif dalam suasana yang fun,” tandas dia.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wahai Milenial, Siapkan 3 Hal Ini jika Ingin Bergabung dengan BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus melakukan penyesuaian kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) baru di perbankan. Dimana saat ini merupakan pasa produktif bagi para milenial. Hal ini agar estafet pembangunan perekonomian melalui perbankan dapat diberikan kepada tangan yang tepat.

“Dari sisi rekruitmen, kita buka multi channel untuk recruitment. Jadi kita pengen fokus dalam membangun orang,” ujar Direktur Human Capital BRI Herdy Rosadi Harman dalam BRI #SharingSession Topics: Culture Transformation BRI, Selasa (12/8/2020).

Selain itu, Herdy juga mengaku BRI terus berbenah agar dilirik oleh para pencari kerja, utamanya milenial dan fresh graduate.

“Pencari kerja yang kita sasar itu belum tahu bahwa ada perusahaan sebagus BRI ini,” kata dia.

Untuk itu, Herdy menyebutkan tiga kriteria utama bagi milenial untuk bergabung dengan BRI. Pertama, harus memiliki prestasi akademi di atas rata-rata. Kemungkinan besar, hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi perubahan secara cepat di masa yang akan datang.

“Satu, punya prestasi akademi di atas rata-rata. Kedua punya prestasi non akademis. Punya ketampilan di non akademis. Ketiga, jangan lupa, yang kita cari anak-anak yang peduli sama masyaraat, sama bangsanya,” kata Herdy.

Untuk syarat ketiga, Herdy memberikan penekanan khusus. Menurutnya, hal ini sangat penting, mengingat apa yang akan diemban ketika bergabung dengan BRI menyangkut hajat hidup orang banyak.

“Yang kita cari mereka yang tidak asik (sendiri) dengan dunianya. Jadi mereka yang mikirin masyarakat. Kita butuh sesuatu, bangsa kita butuh sesuatu. Biasanya anak-anak yang begini, di sekolah aktif di kegiatan sosial, nah ini yang kita sasar,” tukas Herdy.

3 dari 3 halaman

BRI Telah Salurkan Subsidi Bunga ke 7,2 Juta UMKM

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah merealisasikan program subsidi bunga kepada 7,2 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak pandemi covid-19, sebesar Rp 1,2 triliun.

“Kita sudah merealisasikan program subsidi bunga, dan tersalur kepada hampir 7,2 juta pelaku usaha UMKM BRI dengan jumlah hampir Rp 1,2 triliun. Ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini, mudah-mudahan segera dalam kontrol yang baik oleh semua pihak termasuk Pemerintah,” kata Direktur Bisnis Mikro Bank Rakyat Indonesia (BRI) Supari, dalam BRI sharing session bersama Liputan6.com, Rabu (5/8/2020).

Kata Supari, selain penyelamatan dalam bentuk restrukturisasi dan  kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya, BRI dengan program subsidi bunga bertujuan untuk  membantu para pelaku UMKM agar bertahan dan selamat menghadapi krisis pandemi yang belum pasti kapan berakhirnya.

Subsidi bunga sangat bermanfaat bagi pelaku usaha UMKM, untuk memperpanjang nafas UMKM yang sudah tidak punya tabungan, atau usahanya jatuh hingga 30 persen, serta modal kerja yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Maka dengan subsidi bunga sesungguhnya akan menambah daya tahan para pelaku usaha UMKM,” katanya.

Selain itu, ia menyebut penyerapan kredit memang bergantung pada permintaan atau demand yang ada dibutuhkan oleh nasabah UMKM BRI.

Awalnya permintaan kredit masih rendah  sebelum pandemi baik di pedesaan maupun perkotaan, namun setelah pandemi untuk wilayah perkotaan saja menjadi 94 persen yang asalnya dibawah 12 persen.

“Memang di kota-kota besar baru bangkit permintaannya itu bulan Juli kemarin, seperti Jakarta Tangerang, Bogor itu masih di bawah 12 persen, sekarang sudah 94 persen artinya seluruh Nusantara permintaan kredit sudah mulai tinggi kembali. Mungkin sudah hampir 60 triliun Kur BRI tersalurkan dengan baik,” ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.