Sukses

Pembangunan Terminal Kijing Capai 70 Persen

Terminal Kijing diproyeksikan akan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan serta akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Arif Suhartono menyatakan, progres pembangunan Terminal Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat sudah mencapai 70 persen.

Adapun, soft launching terminal ini akan dilakukan bulan Juli ini karena ada permintaan operasi di bulan Agustus mendatang.

"Progres Terminal Kijing sudah 70 persen, kita mau soft launching bulan ini karena ada klien yang minta Agustus sudah operasi," kata Arif dalam diskusi bersama awak media, Jumat (24/7/2020).

Lebih lanjut, pembangunan terminal yang termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini tetap dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Imbasnya, pembangunan menjadi lebih lambat, namun tetap tidak mengubah target awal perusahaan.

"Proyek Terminal Kijing tetap jalan, mengikuti protokol kesehatan, tapi speednya jauh lebih rendah," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelabuhan Terbesar

Sebagai informasi, Terminal Kijing diproyeksikan akan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan serta akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Luas total kawasan ini mencapai 200 hektare dengan trestle sepanjang 3,45 km serta dirancang mampu melayani kapal kontainer dengan kapasitas di atas 10 ribu TEUs. Terminal peti kemasnya sendiri dibangun dengan kapasitas 2 juta TEUs per tahun.

Tercatat hingga kuartal I 2020, pembangunan terminal ini sudah menyerap dana investasi sebesar Rp 2,37 triliun. Adapun, anggaran pembangunan kawasan ini mencapai Rp 5 triliun untuk tahap pertama.

 

3 dari 3 halaman

Terintegrasi

 

Terminal Kijing juga akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus dan diharapkan akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

"Kita harap ini dapat bernilai ekonomi dan menjadi bermanfaat di wilayah Kalimantan Barat dan tentunya bisa mendukung finansial perusahaan ke depannya," kata Arif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.