Sukses

Langkah Gojek yang Fokus ke Bisnis Inti Dinilai Tepat

Kondisi yang dialami dunia usaha saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan skalanya juga global.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Ekonomi Poltak Hotradero menyatakan langkah Gojek untuk konsolidasi ke bisnis intinya merupakan hal yang tepat. Terlebih diambil di tengah pandemi corona yang memukul banyak sektor usaha.

“Jika pada awalnya dia mungkin ekspansi dengan membuka layanan tambahan, lalu di tengah jalan dia konsolidasi, itu lebih karena dia menganalisa lini apa yang bisa tumbuh, mana yang tidak bisa. Lalu jika akhirnya dia memutuskan memperkuat lini usaha tertentu, keputusan itu wajar,” terang dia di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Menurut Poltak, kondisi yang dialami dunia usaha saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan skalanya juga global. Di tataran global sendiri, lanjutnya, juga terjadi konsolidasi yang bertujuan untuk memperkuat bisnis inti apalagi banyak sektor yang terdampak oleh pandemi, seperti penerbangan, akomodasi, hingga pembiayaan.

Sementara itu, bisnis pengantaran (delivery) di saat pandemi dinilai dia justru bertumbuh di saat lini bisnis lainnya bertumbangan.

“Start-up itu ke depannya harus lincah dan jangan hanya mengandalkan satu lini saja, apalagi jika lini itu memiliki segmen yang sangat sempit. Kalau bisnis konvensional saja bisa begitu lincah dengan membaca peluang yang ada, kenapa start-up tidak?” tandas Poltak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Daftar Layanan Gojek yang Ditutup

Gojek mengumumkan keputusannya untuk merumahkan 430 karyawan atau sekitar 9 persen dari total jumlah karyawannya. Keputusan ini merupakan bagian dari respons jangka panjang terhadap pandemi Covid-19 untuk memprioritaskan bisnis intinya dalam pembayaran (GoPay) , transportasi (GoRide, GoCar), dan pengiriman makanan (GoFood).

Fitur GoLife, yang mencakup layanan pembersihan dan pijat sesuai permintaan, akan ditutup pada 27 Juli. Strartup decacorn ini juga akan menutup GoFood Festivals, yakni sebuah konsep food court fisik yang menampilkan pedagang GoFood.

"Berfokus pada layanan inti kami, mematikan vertikal yang tidak lagi layak selama periode ini, dan membuat taruhan berani pada perubahan kebutuhan pelanggan akan memastikan bahwa kami terus membuat dampak positif pada kehidupan jutaan orang sambil mengamankan pertumbuhan di masa depan," kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi melansir dari laman Tech in Asia, Rabu (24/6/2020).

Gojek menyadari bahwa penutupan GoLife dan GoFoof Festivals akan berimbas pada pekerja yang berada dalam layanan tersebut.

Sementara Gojek melihat baik Go-Life dan GoFood Festivals telah terjadi penurunan yang signifikan karena krisis Covid-19. Selain tiga layanan intinya, Gojek justru melihat pertumbuhan dalam bidang logistik dan bahan makanan sejak pandemi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.