Sukses

11 Tips Menghemat Uang buat Bisnis Kecil Anda

Perubahan sekecil apapun dapat menyebabkan goyangnya kestabilan keuangan, dan tanpa perencanaan yang tepat, dapat memperburuk kondisi usaha.

Liputan6.com, Jakarta Banyak usaha kecil yang beroperasi dengan margin sangat tipis, sehingga setiap keputusan penghematan uang bisa sangat bernilai.

Perubahan sekecil apapun dapat menyebabkan goyangnya kestabilan keuangan, dan tanpa perencanaan yang tepat, dapat memperburuk kondisi usaha.

Jika Anda berencana untuk membuat penyesuaian dalam menghadapi keadaan pasca pandemi-19, berikut metode penghematan uang untuk bisnis kecil Anda, seperti melansir laman Forbes, Kamis (25/6/2020):

1. Evaluasi kembali semua 

Pandemi saat ini adalah angsa hitam yang merupakan katalisator untuk perubahan dalam setiap aspek bisnis. Evaluasi setiap pengeluaran, terutama biaya yang dikeluarkan secara rutin, dan tanyakan pada diri Anda apakah itu benar-benar perlu.

2. Sisihkan 1 persen dari penjualan

Ada strategi penghematan uang tunai yang bisa Anda terapkan. Mulailah dengan menyisihkan 1 persen dari hasil penjualan ke rekening terpisah, dan tingkatkan persentase itu setiap satu atau dua minggu.

3. Bernegosiasi dengan vendor 

Ketika ekonomi sedang dalam situasi tidak menentu, vendor ingin memastikan arus kas yang berkelanjutan, sehingga mereka seringkali tidak keberatan untuk menegosiasikan harga yang lebih rendah daripada kehilangan pelanggan lama.

Jelaskan bagaimana Anda juga terimbas, dan bagaimana keadaan ekonomi, kemudian lakukan negosiasi. Mereka kemungkinan akan membantu Anda mencapai kesepakatan yang adil untuk kedua belah pihak.

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Simpan 10 persen dari pendapatan tahunan dalam bentuk tunai

Pemilik usaha kecil harus berupaya mencapai 10 persen dari pendapatan tahunan mereka dalam bentuk tunai di bank setiap saat. Semakin tinggi risiko untuk bisnis, maka semakin tinggi pula persentase yang harus Anda sisihkan.

5. Kelola limbah 

Ketika bisnis berjalan baik, seringkali hal-hal kecil menjadi tidak terlalu diperhatikan, seperti perlengkapan kantor, sewa aset yang tidak digunakan, sisa makanan, dan lainnya.

Hal-hal kecil dapat benar-benar memiliki nilai tambah. Jadi fokuslah pada cara untuk menggunakan kembali atau mendaur ulang barang-barang ini untuk menghemat uang.

6. Pangkas biaya kantor

Sebagian besar bisnis tidak sedang menggunakan ruang kantor mereka saat ini, tetapi pengeluaran kantor kemungkinan tetap berlanjut, seperti biaya pemeliharaan dan tagihan lainnya, termasuk internet dan layanan lain yang tidak digunakan.

Meskipun Anda mungkin tidak dapat membatalkan ini, Anda mungkin bisa mendapatkan diskon atau menghentikan layanan sampai nanti kantor kembali digunakan.

7. Hitung ROI untuk pengeluaran terbesar

Lihatlah pengeluaran teratas dan hitung laba atas masing-masing investasi Anda. Kemudian lakukan evaluasi dengan mengajukan pertanyaan, apakah Anda perlu melakukan perubahan untuk pengeluaran dalam investasi.

Seiring waktu, apa pun dengan Return on investment (ROI) rendah menjadi target untuk dievaluasi atau dihilangkan.

8. Tambahkan aliran penghasilan utama 

Setiap bisnis dapat memiliki sejumlah cara untuk menghasilkan pendapatan di luar kompetensi intinya. Cari cara-cara tambahan bagi bisnis untuk mendapatkan aliran pendapatan tambahan atau pasif untuk menghemat uang.

 

3 dari 3 halaman

9. Hemat minimal 5 persen setiap bulan

Dengan melakukan penghematan minimal 5 persen tiap bulan, akan memungkinkan Anda untuk perlahan membangun bantalan yang sangat dibutuhkan pada masa-masa ini.

Lakukan hal ini secara otomatis, misalnya dengan meminta kepada bank (jika Anda menyimpan uang di bank) untuk menyalurkan 5 persen dari pendapatan anda yang terakumulasi selama 1 bulan, ke dalam rekening yang berbeda, sehingga anda tidak akan lupa.

10. Lihatlah hutang dagang dan piutang dagang

Dua metode konservasi uang tunai yang paling efektif adalah, yang pertama meningkatkan siklus hutang / piutang dagang Anda. Dengan memperpanjang hutang dan mempercepat pembuatan faktur akan menghemat uang tunai.

Yang kedua adalah konsep barter, yakni pertukaran barang dan jasa tanpa uang tunai. Vendor Anda berada dalam posisi yang sama dan akan menyambut baik kemampuan untuk bertransaksi tanpa uang tunai.

11. Pikirkan kembali strategi periklanan

Alih-alih menghabiskan enam digit pada saluran periklanan tradisional, Anda dapat mengadopsi strategi pemasaran lokal yang mengandalkan unggahan melalui media sosial yang dapat diteruskan atau dibagikan secara cuma-cuma, penulisan blog, dan pemasaran email.

Ini tidak hanya akan menghemat uang Anda dalam jangka pendek, tetapi juga akan berguna untuk efisiensi di masa yang akan datang, berbeda dengan iklan konvensional yang berhenti menciptakan nilai pada saat mereka kedaluwarsa.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.