Sukses

Pantau Operasi Pasar di Bogor, Mendag Akui Ada Distributor Gula Mainkan Harga

Untuk stabilisasi harga gula yang saat ini masih di atas harga acuan pemerintah, Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar di sejumlah daerah.

Liputan6.com, Bogor -
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto meninjau operasi pasar gula pasir di Pasar Bogor, Kota Bogor, menyusul tingginya harga komoditas tersebut di daerah itu.
 
Sejak dua bulan terakhir, harga gula pasir di atas harga eceran tertinggi (HET) yaitu sampai Rp 20 ribu per kg. Seharusnya seharga Rp 12.500 per kg.
 
Agus menjelaskan, untuk stabilisasi harga gula yang saat ini masih di atas harga acuan pemerintah, Kementerian Perdagangan melakukan operasi pasar di sejumlah daerah.
 
"Untuk pasar ini saja (Pasar Bogor), hari ini ada 12 ton gula pasir kita distribusikan ke masyarakat melalui operasi pasar," ujar Agus di Bogor, Minggu (17/5/2020).
 
Agus meminta masyarakat untuk segera melapor ke Kemendag apabila menemukan sub distributor atau pedagang yang menjual gula pasir dengan harga masih tinggi.
 
"Apabila ada pedagang yang mengambil dari distributor lalu menjualnya dengan harga tinggi agar dilaporkan segera," ucapnya.  
 
Sementara itu, Ketua Satgas Pangan Polri Brigjen (Pol) Daniel Tahi Monang menyatakan, kenaikan harga gula pasir tersebut disebabkan rantai distribusi yang terlalu panjang.  
 
“Kami melihat beberapa distributor yang memainkan harga. Gula dari pabrik banyak, tetapi DO berjalan. Ada beberapa lompatan distributor mulai dari 1 sampai distributor 5 baru sampai di agen. Karena rantainya terlalu panjang harganya jadi naik," terangnya.
 
Daniel berharap dengan adanya operasi pasar ini menstabilkan harga harga gula pasir di pasaran.
 
Sebelum meninjau operasi pasar gula, Agus Suparmanto didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau salah satu los pedagang bahan pangan di Pasar Bogor. Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan bahan pangan menjelang Lebaran tetap tersedia dengan harga normal.
 
Kunjungannya diakhiri dengan melayani warga yang membeli gula pasir saat meninjau kegiatan operasi pasar khusus gula pasir di pasar tradisional tersebut.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turunkan Harga di Tangerang, Mendag Gelontorkan 24 Ton Gula Tiap Hari

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto turun langsung dalam gelaran Operaai Pasar Gula (OPG) yang dilaksanakan di Pasar Anyar Kota Tangerang, pagi ini, Sabtu (16/5/2020), untuk mengecek sendiri harga gula yang dijual pedagang.

Dalam OPG tersebut, Kementerian Perdagangan bersama produsen gula, PT Sungai Budi Group, juga memasok 24 ton gula kemasan 1 kg setiap hari hingga menjelang hari Lebaran ke para pedagang pasar rakyat. Sebab, Beberapa pedagang diketahui masih menjual gula pada kisaran harga Rp17.000/kg.

Setelah ini, para pedagang diminta tegas untuk tidak menjual gula di atas HET Rp12.500/kg. Pedagang yang masih menjual gula di atas HET tersebut akan ditindak tegas Satgas Pangan.

“Saya sengaja minta produsen untuk menjual gula langsung ke pedagang di pasar rakyat sesuai HET Rp12.500/kg. Dalam masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini, saya meminta seluruh pedagang di seluruh Indonesia agar menaati aturan pemerintah, dan lebih peduli kepada sesama. Bantulah dengan menyediakan barang kebutuhan pokok rakyat yang sesuai dengan harga yang ditetapkan. Jangan ada yang ingin mengambil keuntungan sepihak dengan menaikkan harga gula secara tidak wajar,” kata Mendag Agus.

Menurut Agus, beberapa masalah yang menyebabkan harga gula sempat naik tinggi adalah akibat terganggunya jalur distribusi, mundurnya jadwal pengapalan impor karena penetapan lockdown sejumlah negara yang terkena pandemi COVID-19, serta diberlakukannya pembatasan pergerakan hingga adanya jadwal penggilingan tebu yang tertunda.

Kendati demikian, Mendag Agus berjanji mulai hari ini seluruh provinsi akan diguyur pasokan gula langsung ke pedagang, baik di pasar rakyat maupun di ritel modern.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.