Sukses

Bank Mandiri Pastikan Kesiapan Jaringan ATM Selama Penanganan Corona

Bank Mandiri mengoperasikan 18.291 mesin ATM di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memastikan kesiapan seluruh jaringan ATM untuk mengantisipasi kebutuhan transaksional nasabah seiring kampanye social distancing untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan menginformasikan, perseroan saat ini mengoperasikan 18.291 mesin ATM di seluruh Indonesia yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima, dan Visa/Plus.

"Meski sebagian karyawan bekerja dari rumah, kami telah menyiapkan sistem monitoring yang dapat memantau kesiapan mesin-mesin ATM dan memberikan alert, jika ada yang offline atau kehabisan dana," kata Rully di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Terkait dengan ketersediaan dana, lanjutnya, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk pengisian ATM yang berada di lokasi umum.

Sedangkan untuk ATM yang berada di cabang, ia menambahkan, maka pengisian akan dilakukan oleh karyawan yang mendapat giliran masuk.

"Rata-rata setiap hati kami menyiapkan dana sekitar Rp 1,8 triliun untuk pengisian ATM," ujar Rully.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BNI Akui Karyawan Cabang Kramat Meninggal, Penyebab Belum Tentu Corona

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengakui jika salah satu pegawai yang sehari-hari berdinas di BNI Kramat, Jakarta, meninggal dunia akibat sakit.

Namun untuk penyebab kematian masih sedang diperiksa petugas kesehatan yang berwenang, dan belum diketahui penyebabnya, termasuk kemungkinan terjangkit Virus Corona atau Covid-19.   

“Kami tidak dapat berandai-andai terkait penyebab kematian seseorang. Informasi yang valid mengenai penyebab kematiannya ada pada pihak yang berwenang,” ujar Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Dia mengaku saat ini, pihaknya tengah memantau perkembangan pegawai yang tengah dirawat di rumah sakit. Para pegawai yang sakit tersebut berada pada status yang berlainan, yaitu 1 orang Suspect COVID -19 dan 1 orang berstatus Positif COVID-19.

Bob mengatakan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah melaksanakan langkah-langkah peningkatan sanitasi gedung di lokasi yang menjadi tempat kedua pegawai tersebut bekerja sehari-hari.

"Dan selama proses sanitasi tersebut dilaksanakan, kantor BNI yang bersangkutan kami tutup sementara, dan operasional pelayanan kepada masyarakat kami alihkan ke kantor-kantor cabang terdekat,” ujar dia.

   

3 dari 3 halaman

Langkah Antisipasi

Program peningkatan sanitasi lingkungan kerja tersebut merupakan langkah-langkah penanganan COVID-19 yang telah dimulai di beberapa kantor BNI dalam seminggu terakhir ini.

"Salah satunya adalah dengan menyemprotkan cairan desinfectan yang dapat menurunkan tingkat penyebaran COVID-19," kata dia.

BNI juga terus menjalankan proses menekan penyebaran virus Corona dengan berbagai cara di kantor-kantor cabang. Itu dilakukan antara lain dengan pengukuran suhu tubuh setiap akan memasuki kantor cabang BNI dan menyebar Hand Sanitizer di banyak lokasi di sekitar lokasi banking hall.

"Termasuk dengan mendukung program pemerintah melalui Social Distancing, yaitu dengan melakukan penyesuaian sistem kerja termasuk diantaranya melalui Work From Home. Langkah ini kami laksanakan bukan hanya untuk melindungi pegawai, tetapi juga melindungi nasabah, serta secara optimal tetap memberikan pelayanan kepada nasabah," Bob menandaskan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.