Sukses

Pembangunan Bandara Dewadaru Karimunjawa Ditargetkan Kelar 2022

Pengembangunan Bandara Dewadaru Karimunjawa memerlukan anggaran Rp 20 hingga 30 miliar.

Liputan6.com, Jakarta
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot pembangunan bandara di daerah pariwisata, termasuk Karimunjawa.
 
Bandara Dewadaru, bandara di Karimunjawa, akan dikembangkan untuk mendukung aksesibilitas transportasi menuju destinasi wisata Karimunjawa.
 
Pengembangunan bandara ini memerlukan anggaran Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar. Sedangkan untuk terminal Kemenhub akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.
 
 
Adapun saat ini, panjang runway bandara ialah 1.200 meter. Nantinya lintasan akan dikembangkan menjadi 1.600 meter, bahkan 1.700 meter agar pesawat baling-baling sejenis ATR-72 bisa mendarat dengan kapasitas penuh.
 
"Kemudian terminal penumpang sekarang ini tidak sampai 1000 meter persegi akan dibangun 2000 meter persegi hingga 2800 meter persegi. Ditargetkan tahun 2022 selesai dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari sekarang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya, mengutip keterangan resmi, Minggu (12/1/2020).
 
Dengan adanya perpanjangan runway diharapkan dapat menambah frekuensi penerbangan dari dan menuju Pulau Karimunjawa.
 
Saat ini hanya terdapat satu maskapai, yaitu Wings Air, yang melayani secara reguler 3 kali dalam seminggu dimana tingkat keterisian penumpangnya sudah 100 persen.
 
Sementara saat ini, dengan panjang runway yang ada yaitu 1.200 meter, pesawat ATR-72 dari Wings Air tidak dapat mengangkut penumpang dengan kapasitas maksimal demi pemenuhan aspek keselamatan.
 
"Nanti pada saat bandara ini runwaynya 1 600 meter kita akan tingkatkan pergerakan dari pesawat-pesawat terutama dari Semarang," katanya.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tambah Rute

Selain menambah kapasitas, Menhub mengatakan, membuka kesempatan untuk adanya penambahan rute baru menuju Pulau Karimunjawa.
 
"Misalnya bisa dari Bandara Kulonprogo ke Karimunjawa. Ini akan jadi kombinasi pariwisata yang baik dengan Borobudur. Karena kalau dia mau di satu tempat Candi Borobudur bisa kombinasi ke sini," ungkap Menhub.
 
Bandara Dewadaru memiliki runway berukuran 1.200 x 30 meter dimana secara fisik bandara ini telah memiliki runway 1.400 x 30 meter dimana saat ini masih menunggu verifikasi.
 
Sedangkan untuk taxiway berukuran 62 x 15 meter, dan apron berukuran 91 x 50 meter yang dapat melayani pesawat sejenis ATR-72. Luas terminal penumpang Bandara Dewadaru saat ini baru 220 meter persegi.
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.