Sukses

PLN Targetkan Rata-rata Mati Lampu di Jakarta Hanya 12 Menit

PLN melaporkan lama waktu mati listrik di wilayah Jakarta mengalami penurunan setiap tahunnya

Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Distribusi (UID Jakarta‎ Raya) menargetkan lama waktu pemadaman listrik di Jakarta atau Sysetem Average Interruption Duration Index/SAIDI) menurun menjadi 12 menit per pelanggan per tahun.

General Manager PLN UID Jakarta Raya M Ikhsan As‎aad mengatakan, lama waktu pemadaman listrik di Jakarta terus menurun per tahunnya. Pada 2018 lama waktu pemadaman listrik per pelanggan dalam satu tahun mencapai 140 menit, kemudian pada 2019 mencapai 50 menit. Sedangkan tahun ini ditargetkan 12 menit per pelanggan dalam satu tahun.

"SAIDI indikator lama padam dalam setahun, Jakarta tahun ini 50 menit pertahun tahun, tahun depan 12 menit per pelanggan per tahun‎," kata Ikhsan, di Jakarta, Sabtu (11/1/2020).

Ikhsan mengungkapkan, PLN Disjaya akan menambah pembangunan jaringan baru untuk mencapai target tersebut‎. Kemudian menerapkan otomatisasi jaringan dengan banyak sumber pasokan listrik sehingga jika satu sumber pasokan listri mengalami kendala bisa dipasok dari sumber lain.

"Ini terkait investasi butuh jaringan baru. Upayanya otomatisiasi jaringan memperbanyak sumber,"‎tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bebas Listrik Padam

Dia melanjutan, dengan menerapkan otomatisasi jaringan maka akan menciptakan kawasan yang terbebas‎ dari pemadaman listrik. Upaya lain untuk menekan waktu pemadaman listrik adalah mengganti jaringan listrik yang sudah tua.

"Perbanyak kawasan zero downtime itu otomatisiasi, mengganti aset yang sudah tua memastikan kabel aman kena Proyek lain jadi kordinasi dengan Pemda dan Pemprov," tandasnya.

3 dari 3 halaman

PLN Tinggikan 170 Gardu Listrik Biar Tak Kebanjiran

PT PLN meninggikan 170 unit gardu distribusi yang berlokasi di Jakarta, Bogor Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Peninggian ini bertujuan mengantisipasi gangguan penyaluran listrik akibat banjir.

Direktur PLN Regional Jawa Madura Bali Haryanto WS mengatakan, gardu distribusi ‎yang ditinggikan terdiri 20 unit di Jakarta dan 150 unit di Bekasi dan Bogor.   

Khusus di Jakarta, jumlah gardu distribusi yang ditinggikan tidak banyak karena setiap tahun masuk perawatan.

"Kami akan meninggikan 170 gardu distribusi yang masih rendah di Bekasi dan Bogor," kata Haryanto, saat meninjau pemeriksaan instalasi, Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Bekasi, Jumat (10/1/2020).

Menurutnya, PLN sudah menganggarkan dana untuk peninggian gardu pada tahun ini. Selain ditinggikan, ‎sebagian peralatan pada gardu distribusi akan diganti. Sebab gardu tersebut terdampak bajir‎ di awal tahun.

"Kita akan lakukan perbaikan dan peninggian, kita ada anggaran khusus. Kita harapkan ini antispasi banjir yang akan datang," jelas dia.

Selain melakukan peninggian gardu distribusi, PLN juga berencana membuat bendungan pada Gas Insulated Switchgear Extra High Voltage (GISTET) dan Gardu Induk Extra Tinggi (GITET) Kembangan 500kV di Jakarta pasca banjir yang melanda wilayah tersebut.

Infrastruktur tersebut sempat terendam banjir‎ pada Rabu (1/1/2020), sehingga Gardu Induk kembangan terpaksa dipadamkan selama satu hari karena pompa air yang dioperasikan tidak mampu menyedot air‎ yang masuk ke area GITET.

"kita rencana perkuat bantengnya saja, sehingga sistem drainase pompa air perkuat sehingga gardu induk betul-betul steril dari gangguan banjir dari luar," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.