Sukses

Pemerintah Tetapkan 11 November Jadi Hari Ritel Nasional

Sektor perdagangan menyumbang kontribusi sebesar 13 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal III 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada hari ini telah menetapkan 11 November sebagai Hari Ritel Nasional. Ketetapan ini diberikan pasca pengajuan yang diberikan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, apresiasi ini diberikan lantaran sektor ritel telah banyak berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Seperti pada Kuartal III 2019, dia menyebutkan, sektor perdagangan menyumbang kontribusi sebesar 13 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB), dan konsumsi rumah tangga sekitar 56,52 persen dari total PDB.

"Kami akan terus berupaya agar kebijakan yang diberikan dapat menciptakan keseimbangan, jaminan usaha, dan pertumbuhan untuk sektor ritel," ujar Agus di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

 

Sementara itu, Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey menyampaikan, pengajuan Hari Ritel Nasional ini beriringan dengan hari jadi asosiasi tiap tanggal 11 November.

"Kami kemarin baru 25 tahun, kami dibentuk pada 11 November 1994. Kami kemudian mengajukan setiap tanggal 11 November untuk jadi Hari Ritel Nasional," ungkap dia.

Roy pun menyatakan, para pelaku ritel akan berupaya menjadikan Hari Ritel Nasional sebagai momentum untuk mendongkrak geliat industri ritel di Tanah Air.

"Kita tunjukan bahwa ritel memberikan kontribusi yang aktif, nyata, bahkan bisa membuka investasi. Dan kita akan lakukan banyak program yang dilakukan di Hari Ritel Nasional tiap tahun di tanggal 11 November," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jelang Nataru, Kemendag dan Bulog Akan Operasi Pasar di Ritel Modern

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap menjaga ketersediaan pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tahun ini akan ada inovasi baru, yakni melakukan operasi pasar di ritel modern.

Operasi ini akan dilakukan atas kolaborasi antara pengusaha ritel modern dan Perum Bulog. Usaha Kemendag akan makin intens pada dua minggu menjelang Nataru.

"Baru saja dilakukan rapat bersama antara ritel modern yang ada di seluruh Indonesia di mana Pak Menteri (Agus Suparmanto) telah memberikan guidance agar dalam rangka stabilisasi bahan pokok, khususnya beras, nantinya ritel modern akan menjual Beras Medium di seluruh Indonesia," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dalam jumpa pers bersama Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (8/11/2019) di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Pihak Bulog turut hadir dalam rapat tersebut dan setuju pada operasi pasar di ritel modern. Diharapkan program ini menjaga agar bahan-bahan pokok bisa tetap terjaga pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Jadi kami harapkan dengan adanya ritel modern ikut serta nanti, semua barang-barang kebutuhan pokok, khususnya yang ada HET seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan daging akan selalu dalam keadaan terjamin HET-nya," jelas Suhanto.

Kemendag juga sudah mengumpulkan kepala dinas dari 34 provinsi untuk memonitor harga pangan. Suhanto menyebut sejauh ini tidak ada gejolak apapun terkait pangan.

Para Eselon I Kemendag pun sudah ditugaskan untuk terjun langsung memimpin rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sebanyak 15 provinsi yang umumnya memperingati hari raya Natal pun akan menjadi prioritas yang akan dipantau dari segi pasokan dan harga. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.