Sukses

Yuk, Belajar Bisnis dari Miliarder Cilik ini

Yuk, intip miliarder cilik yang bisa ditiru semangatnya berwirausaha

Liputan6.com, Jakarta - Berwirausaha tentu jadi bidang pekerjaan yang didambakan banyak orang. Selain tidak perlu bekerja untuk orang lain, dengan menjadi wirausahawan, Anda dapat menghasilkan karya sendiri dalam berbisnis.

Dengan selalu memikirkan beragam cara yang berguna untuk memajukan usaha, siklus kehidupan yang monoton dan statis ketika bekerja sebagai bawahan seseorang pun tidak akan Anda alami.

Aturan serta pendapatan yang diterima juga bisa Anda putuskan sendiri. Meski memberikan privilege yang menjadikan Anda lebih ‘hidup’, berwirausaha bukanlah perkara yang sederhana.

Pemikiran bahwa berbisnis adalah kegiatan yang rumit untuk dilakukan membuat banyak orang ragu membuka usaha sendiri. Berwirausaha memang memiliki tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi.

Namun, hal itu tidak menjadikan berbisnis sebagai sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Bahkan, banyak dari para pebisnis yang sukses menjadi miliarder meski masih berusia belia.

Tentu menilik cerita sukses para wirausahawan cilik tersebut bisa menumbuhkan semangat Anda dalam memulai bisnis pribadi. Yuk, intip miliarder cilik yang bisa ditiru semangatnya berwirausaha, seperti dikutip dari Cermati.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. “Motivasi Berbisnis dari Menghadapi Sebuah Kesulitan” - Moziah Bridges

Alasan Moziah Bridges dalam memulai bisnisnya mungkin hal yang sangat sepele. Hanya karena merasa kesulitan untuk mendapatkan dasi yang sesuai, Bridges berinisiasi untuk membuat sendiri dasi dengan design yang dia kreasikan.

Mulai belajar menjahit dasi saat masih berusia sembilan tahun, Bridges berhasil membuat usaha dasinya sendiri dengan nama Mo’s Bows. Dengan mengusung motif serta warna yang eye-catching, dia berhasil menggaet banyak pelanggan untuk membeli dasi buatannya.

Hingga sekarang, aset dari bisnis dasi milik Bridges telah mencapai angka sekitar Rp1,5 miliar. Perlu diingat, yang menjadi awal dari bisnis Bridges ini hanyalah kesulitannya dalam mendapatkan model dasi yang sesuai keinginannya. 

Melalui kisah Moziah Bridges tersebut, Anda dapat memanfaatkan suatu hal yang sulit untuk didapatkan sebagai ide berwirausaha. Terbukti hanya karena suatu produk yang tidak sesuai keinginan, ia berhasil memulai bisnis dan mengembangkannya dengan sukses.

Hal ini juga bisa Anda lakukan dengan cukup peduli dan berusaha mencari jalan keluar atas keresahan yang dirasakan oleh orang-orang di sekitar Anda.

3 dari 6 halaman

2. “Jadikan Niat Baik Sebagai Pondasi Usaha” - Chloe Purnama

Bisnis yang dimiliki oleh Chloe Purnama adalah bidang toko online produk kecantikan. Asal mula Chloe membuka bisnis ini dari musibah yang menimpa keluarga.

Karenanya, ia bertekad memulai sebuah usaha yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung. Dimulai saat berusia 11 tahun, Chloe awalnya hanya seorang reseller dan tidak membutuhkan modal untuk berbisnis.

Hingga saat ini, bisnis online Chloe, @Chloepurnama, telah beromzet ratusan juta dan kisahnya telah dibukukan sebagai biografi oleh penulis, Alberthiene Endah.

Dari kisah ini, Anda dapat mengambil pelajaran bahwa wirausaha tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya niat baik di baliknya.

Mencari pundi-pundi penghasilan melalui berbisnis memang wajar untuk dilakukan. Namun, ada baiknya juga mencantumkan itikad untuk membantu sesama agar kegiatan berbisnis Anda terasa menentramkan.

4 dari 6 halaman

3. “Inspirasi Bisnis dari Hobi” - Almeyda Nayara

Almeyda Nayara adalah gadis dalam negeri yang berhasil mengembangkan bisnisnya sendiri dengan omzet puluhan juga melalui hobi yang dimilikinya. Karena menyukai mainan slime, ia belajar tentang bagaimana membuat mainan itu sendiri. 

Hanya berlandaskan dengan melihat tutorial di YouTube, Naya mulai bereskperimen dan akhirnya berhasil menciptakan slime kreasinya sendiri. Meski awalnya ditentang orangtua karena terlalu sering membuat slime dan membuat pakaiannya kotor, ia tidak pantang menyerah dan mulai memvariasikan slime ciptaannya.

Memanfaatkan kegiatan bazar yang diselenggarakan sekolah, Naya berhasil memasarkan mainan tersebut ke teman-temannya. Karena produknya disukai, Naya akhirnya memperluas jaringan pelanggannya melalui media sosial populer, Instagram, hingga bisa sukses seperti sekarang ini.

Meski hanya karena memiliki hobi yang unik dan berusaha mengembangkannya, Naya berhasil memiliki usaha yang cukup sukses dan menghasilkan banyak rupiah. Nah, bagi Anda yang memiliki hobi yang dirasa bisa menghasilkan, jangan ragu untuk mencari cara agar bisa menjadikan hobi tersebut sebagai ladang penghasilan. 

Selain menjadi sumber penghasilan, menekuni hobi sebagai pekerjaan akan mengurangi risiko Anda mengalami stres. Jadi, jangan ragu untuk mempertimbangkan hobi sebagai passion dan sumber ide saat Anda ingin mulai berbisnis.

5 dari 6 halaman

4. “Jangan Jadikan Modal Sebagai Penghalang” - Caine Monroy

Memiliki bisnis wahana permainan dari kardus, Monroy berhasil menjadi bocah miliarder dengan omzet sekitar Rp1,2 miliar. Meski hanya terbuat dari bahan bekas yakni kardus, ia bisa mendaur ulangnya menjadi mainan unik.

Berawal dari keinginan untuk memiliki wahana permainan, Monroy berusaha mengkreasikan kardus bekas di toko ayahnya menjadi mainan yang menarik. Tekadnya mewujudkan keinginannya tersebut terbilang cukup lama.

Butuh waktu selama dua tahun hingga akhirnya wahananya bisa dibuka. Dengan bantuan seorang pembuat film yang tertarik untuk menceritakan kisahnya, Monroy mengenalkan usahanya tersebut melalui YouTube.

Meski hanya bermodalkan kardus bekas dan media internet, dia sukses mengembangkan bisnisnya hingga saat ini. Kisahnya ini membuktikan bahwa modal merupakan kebutuhan nomor sekian dalam memulai sebuah bisnis.

Dengan keinginan yang kuat serta ide cemerlang, bisnis Anda tentu akan dapat berjalan dengan lancar meski tanpa adanya modal sekali pun. Jadi, jangan jadikan kurangnya modal sebagai penghalang Anda untuk segera memulai bisnis yang telah direncanakan dengan baik.

6 dari 6 halaman

5. “Yakinlah pada Kemampuan yang Dimiliki” - Jordan Casey

Saat baru berusia 13 tahun, Jordan Casey, mendirikan sebuah perusahaan dalam bidang permainan daring mobile, CaseyGames. Untuk mendapatkan pencapaian hebat tersebut, tentu harus mempelajari banyak hal yang diyakini dapat mewujudkan hasil tersebut.

Secara otodidak, ia memelajari ilmu pemrograman untuk memulai bisnisnya tersebut. Berusia 12 tahun, Casey pertama kalinya membuat sebuah video game untuk perangkat iOS. Tak disangka, aplikasi tersebut berhasil memuncaki daftar aplikasi yang paling sering diunduh di Inggris.

Hal ini membuktikan bahwa pendidikan resmi bukanlah penentu seseorang untuk bisa memiliki sebuah bisnis yang sukses. Dengan tekad serta kemauan belajar yang dimiliki, Casey berhasil menjadi CEO di tiga perusahaan yang didirikannya sendiri di usia yang terbilang masih sangat muda.

Dari kisah Casey ini, hal yang terpenting untuk memulai sebuah usaha adalah tekad yang kuat serta keyakinan pada kemampuan yang dimiliki. Jika hal tersebut telah Anda miliki, komitmen untuk pantang menyerah dalam berbisnis pasti akan tumbuh dengan sendirinya.

Tekad serta keyakinan pada diri Anda tentu harus diiringi dengan keinginan untuk terus belajar agar rintangan dalam berbisnis dapat teratasi. Oleh karena itu, dengan meniru sikap yang dimiliki oleh Jordan Casey tersebut, rasa percaya diri Anda dalam berwirausaha pasti akan tumbuh dan menambah tingkat keberhasilan bisnis. 

Jadikan Keterbatasan sebagai Motivasi dalam Berbisnis

Memahami kisah para wirausahawan cilik tersebut, memberikan pelajaran bahwa berbisnis tidak serumit yang dibayangkan. Dengan adanya komitmen yang kuat serta ide yang mumpuni, bisnis yang Anda lakukan dapat dipastikan akan berhasil dikemudian hari. Keterbatasan serta kekurangan yang Anda miliki bisa jadi adalah hal yang bisa Anda kembangkan sebagai ide berbisnis. 

Terbukti tanpa modal besar, beberapa pebisnis belia tersebut masih bisa memiliki bisnis dengan omzet milyaran. Jadi, jangan jadikan keterbatasan pada diri Anda sebagai penghalang untuk mulai berbisnis. Malahan, kekurangan tersebut jika dipikirkan secara out of the box bisa menjadi ide bisnis yang meyakinkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.