Sukses

Baru Rilis, Toy Story 4 Berhasil Cetak Rp 3,2 Triliun

Toy Story 4 berhasil mencetak keuntungan besar di pekan awal rilisnya. Akan tetapi, hasilnya tidak optimal?

Liputan6.com, Emeryville - Toy Story 4 berhasil sukses besar di kalangan kritikus dan box office. Baru saja rilis, film ini sudah meraup USD 118 juta atau Rp 1,6 triliun (USD 1 = Rp 14.142).

Variety melaporkan, Toy Story 4 berhasil mengumpulkan Rp 1,6 triliun dari penjualan tiket pada debut di 4.575 bioskop di Amerika Utara. Itu ditambah USD 120 juta (Rp 1,69 triliun) dari 37 wilayah internasional.

Meski demikian, Forbes mencatat pemasukan Toy Story 4 di AS sedikit mengecewakan, karena ekspektasi awal yakni USD 140 juta (Rp 1,97 triliun). Film itu pun gagal melewati rekor pembuka Finding Dory dan The Incredibles 2.

Pada pekan pembuka, Finding Dory meraup USD 138 juta di pekan awal, sementara tahun lalu The Incredibles 2 berhasil mengumpulkan hingga USD 182 juta.

Variety menyebut Toy Story 4 terbilang underperforming karena ada fans yang merasa Toy Story 3 sudah berhasil mengakhiri cerita dengan baik. Sekadar informasi, pemasukan Toy Story 3 pada pekan pertama adalah sejumlah USD 110 juta.

Akan tetapi, pemasukan Toy Story 4 ke depan diprediksi positif mengingat film ini masih dapat dinikmati sepanjang musim panas. Sebagai catatan, musim panas adalah musim libur sekolah di AS.

Film Toy Story 4 adalah hasil karya Pixar Animation Studios dan Walt Disney. Tom Hanks dan Tim Allen kembali mengisi suara Woody dan Buzz Lightyear, dan Keeanu Reeves turut hadir sebagai Duke Caboom.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Toy Story 4: Cerita Woody di Fase Transisi, Lebih Mengaduk Emosi

Toy Story salah satu waralaba rilisan Walt Disney yang mampu menjaga kualitas dengan konsisten. Toy Story selalu mendapat nilai A dari para pemerhati film dan menjadi nomine Oscar. Puncaknya saat Toy Story 3 yang dirilis sembilan  tahun lalu membawa pulang dua Piala Oscar untuk Film Animasi Terbaik dan Tata Musik Terbaik.

Di tangga box office, Toy Story tak pernah melempem. Toy Story (1995) mengeruk laba 373 juta dolar AS atau sekitar 5,2 triliun rupiah.

Toy Story 2 lebih gila lagi, mendulang 497 juta dolar AS (7 triliun rupiah). Puncaknya, Toy Story 3 yang menembus 1,06 miliar dolar AS (15 triliun rupiah). Dengan pencapaian sebagus ini, wajar jika Walt Disney dan Pixar memproduksi Toy Story 4.

Ini sekaligus penghormatan bagi pencipta tokoh Woody, Bud Luckey, yang berpulang Februari 2018 dan Don Rickles, (pengisi suara Mister Potato Head) yang meninggal dua tahun lalu. 

Toy Story 4 babak baru petualangan Woody dan kawan-kawan. Saat Andy (Jack McGraw) hendak kuliah, ia mewariskan koleksi mainannya kepada Bonnie (Madelaine McGraw). Ayah (Jay Hernandez) dan Ibu Bonnie (Lori Alan) berencana memasukkan putrinya ke taman kanak-kanak. Bonnie yang semula ketakutan terpaksa berangkat.

Woody (Tom Hanks) menyusup ke tas Bonnie. Di kelas, tak ada satu anak pun yang mau menyapanya. Bonnie tertekan dan hampir menangis. Woody berinisiatif meletakkan sebilah kayu, kawat warna, dan pensil warna di mejanya.

Saat itulah Bonnie berinisiatif membuat boneka dari sendok bekas bernama Forky (Tony Hale). Sejak itu Forky jadi kesayangan Bonnie. Woody yang sudah berminggu-minggu tak disentuh Bonnie sedih.

Suatu hari, saat Bonnie sekeluarga pergi ke karnaval, Forky kabur. Woody mati-matian mencarinya hingga harus menghadapi Gabby Gabby (Christina Hendricks). Gabby mengincar mesin suara Woody yang masih prima. Ia ingin menjadi boneka bersuara merdu agar bisa menarik perhatian gadis kecil bernama Harmony (Lila Sage Bromley).

3 dari 3 halaman

Penuh Momen Haru

Di luar dugaan, duo penulis skenario Andrew-Stephany mampu menghadirkan alasan kuat mengapa Toy Story 4 harus hadir. Di tangan Bonnie, gadis kecil yang belum bisa membedakan baik dan buruk, akankah Woody dan teman-temannya nyaman?

Fase transisi ini mengguncang kejiwaan sang karakter utama. Masa keemasannya bersama Andy terus membayang. Woody ingin mendapat cinta sebesar cinta Andy dulu. Gegar budaya membuat Woody melakukan apa saja atas nama kesetiaan.

Bagi mainan, menemani dan menciptakan masa kecil yang indah untuk manusia adalah tugas mulia. Maka Woody rela melakukan apapun. Ini bentuk kesetiaan atau ego berbasis kerinduan terhadap masa emas?

Gugatan berbentuk pertanyaan ini dilayangkan Bo Peep (Annie Potts) yang kemudian direnungkan oleh penonton. Dibandingkan dengan Toy Story 3, jilid keempat ini lebih mengaduk emosi.

Ada banyak momen haru yang membuat air mata menetes. Gelagat banyak momen haru sudah terasa pada 10 menit pertama ketika sekelompok mainan dinilai sudah tidak layak menghuni kamar.

 Toy Story menjadi kisah hangat salah satunya karena seluruh karakter tak ada yang baik maupun jahat. Gabby misalnya, mengincar mesin suara Woody dengan alasan khusus. Secara psikologis, ia kesepian, merasa cacat, dan ingin sekali saja menjadi manfaat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.