Sukses

Menhub Ajak Pemudik Sepeda Motor Manfaatkan Program Mudik Gratis

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengajak pemudik yang kerap menggunakan motor untuk dapat memanfaatkan momen mudik gratis dengan kapal laut pada musim mudik Lebaran 2019.

Dia juga mengimbau agar para pemudik tidak menggunakan sepeda motor. Sebab, berdasarkan data pada 2018, kecelakaan saat mudik didominasi oleh pemotor sebanyak 70 persen.

"Saya juga tinjau langsung, mereka-meraka yang menggunakan motor itu capek sekali sehingga risikonya tinggi," ungkap dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/5/2019).

Untuk itu, ia menyarankan kepada para pemudik sepeda motor agar mau mengikuti mudik gratis dengan kapal laut yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan.

"Motor dan para pemudik diangkut dengan kapal laut. Mudik jadi lebih aman dan nyaman," cetus dia.

Menanggapi ajakan ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Prabowo mengapresiasi arahan Menhub Budi kepada para pemudik dengan sepeda motor untuk turut serta dalam mudik gratis bersama kapal laut.

"Kami berterima kasih kepada Menhub, cukup menarik dan masyarakat tentunya senang. Kapalnya bagus, mendapatkan makan dan perjalanan menuju keluarga aman dan nyaman," ujar Ganjar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hindari Pemudik Bermotor, Menhub Imbau Swasta Sediakan Angkutan Gratis

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau supaya pihak swasta mendukung seruannya yang menyarankan masyarakat tidak menggunakan sepeda motor dalam mudik tahun ini.

"Kita juga mengimbau supaya swasta melakukan CSR untuk mudik gratis," katanya usai menghadiri acara Doa Bersama dan Syukuran atas Terlaksananya Pemilu Damai 2019 di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu, 26 April 2019.

Menurut dia, mudik menggunakan motor itu membahayakan. Budi bukan tanpa solusi mengimbau masyarakat supaya jangan menggunakan motor saat mudik. Ia menawarkan alternatif supaya masyarakat menggunakan angkutan umum.

"Kita mengimbau juga kasih solusi. Solusinya apa? Kita kasih mudik gratis, naik kereta, naik bus, truk, naik kapal," katanya.

Sebelumya, Budi juga mengimbau agar masyarakat yang hendak pulang ke kampung halamannya masing-masing pada saat musim mudik Lebaran 2018 dapat mengenakan transportasi publik yang telah pemerintah fasilitasi.

Hal itu ditekankan karena ia tak ingin kecelakaan lalu lintas saat mudik Lebaran 2018, khususnya oleh kendaraan roda dua, kembali terulang.

 

3 dari 3 halaman

Menhub Yakin Mudik Lebaran 2019 Berjalan Lancar

Sebelumnya,  Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi optimis mudik lebaran tahun ini akan berjalan lancar sebab sudah lebih banyak infrastruktur terbangun dibanding tahun sebelumnya.

Dia juga menyebutkan semua kementerian dan pihak terkait lainnya sudah melakukan koordinasi guna mengamankan jalannya musim mudik 2019 yang sudah di depan mata.

"Alhamdulillah mudik ini Insya Allah akan lebih lancar dengan sudah dibangunnya banyak infrastruktur baik jalan tol maupun bandara," kata Menhub Budi saat ditemui di Kawasan CFD, Jakarta, Minggu, 28 April 2019.

Selain itu, dia menyampaikan tahun ini isu keselamatan di jalan akan menjadi fokus utama saat musim mudik lebaran.

Untuk itu dia menyebutkan telah meminta pihak-pihak terkait untuk menyiapkan sedari awal segala sesuatu hal yang berkenaan dengan keselamatan pemudik di jalan raya.

"Sekarang ada isu baru yaitu bagaimana keselamatan itu harus dijaga, oleh karenanya saya minta kepada stakeholder untuk membuat perangkat-perangkat dini dan pengawasan bagi keselamatan ini," ujarnya.

Secara khusus dia juga menghimbau pemudik agar tidak melakukan perjalanan terutama jarak jauh dengan menggunakan kendaraan roda dua sebab dinilai terlalu berisiko dan membahayakan.

Menurutnya, alternatif transportasi saat ini sudah beragam untuk dijadikan pilihan mudik. Selain itu, banyak BUMN maupun swasta yang menggelar program mudik gratis dapat menjadi alternatif pilihan untuk kembali ke kampung halaman.

"Kalau namanya motor itu kan enggak bisa ujug - ujug saya stop, makanya saya menganjurkan bukan melarang, tapi menganjurkan," tutupnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.