Sukses

Menteri Susi: Harus Ada Efek Jera Bagi Penabrak Kapal Patroli RI

Susi Pudjiastuti meminta semua pihak terkait kompak dalam memerangi kapal asing yang mengganggu kedaulatan NKRI.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan harus ada langkah tegas pemerintah agar tidak dianggap remeh oleh para pelaku ilegal fishing.

Hal ini sebagai respon dari insiden penabrakan KRI Tjiptadi 381 oleh kapal pengawas perikanan Vietnam pada Sabtu lalu.

Selain memberi efek jera, dia juga meminta agar semua pihak terkait dapat kompak dalam memerangi kapal asing yang mengganggu kedaulatan NKRI.

"Kalau (pemerintah) solid, orang lain pasti takut masuk," kata dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (29/4).

Selain itu, dia menyatakan akan menambah kekuatan patroil di wilayah perbatasan laut untuk meningkatkan keamanan dan penjagaan.

"KKP akan terus patroli intensif. Saya ketemu dengan panglima TNI, kita akan melakukn patroli gabungan. Bu menlu akan melakukan protes keras. Menjaga integritas aparat kita," tegasnya.

Namun menurutnya hal yang paling penting adalah kekompakan dan dukungan dari semua pemerintah.

"Mau kapal hebat, pegawainya berani, tapi kalau elit kita integritas gak ada, meriam pun tak bunyi, ketegasan tidak ada artinya," ujarnya.

Selain itu, diplomasi kepada negara-negara tetangga terutama di sekitar perairan Natuna akan terus ditingkatkan untuk meminimalisir terulangnya insiden serupa.

"Diplomasi terus menerus bukan hanya Vietnam denga negara sekeliling Natuna. Kita harus berani mengatakan itu ilegal. Kapal kita kalau kemanapun diperlakukan yang sama, dalam penegakan hukum tidak boleh tawar menawar. Kalau seperti itu, dimanfaatkan kriminal untuk melakukan kejahatan lagi," tutup Susi Pudjiastuti.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Liputan6.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

KKP Ciduk 29 Kapal Asing Asal Malaysia dan Vietnam

Dalam empat bulan terakhir, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menangkap 29 kapal asing ilegal di wilayah perairan Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Agus Suherman mengatakan kapal yang ditangkap tersebut berasal dari dua negara yaitu Vietnam sebanyak 15 kapal dan Malaysia sebanyak 14 kapal.

"Sejak Januari hingga April 2019, KKP berhasil menangkap 29 kapal perikanan asing ilegal, terdiri atas 15 kapal bendera Vietnam dan 14 kapal bendera Malaysia," ujar dia di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Agus menjelaskan, penangkapan terbaru dilakukan terhadap satu Kapal Perikanan Asing (KIA) berbendera Malaysia oleh Kapal Pengawas Perikanan (KP) Orca 01 milik KKP.

Kapal berbendera Malaysia tersebut ditangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 711 Laut Natuna Utara, Kepuluan Riau, pada Jumat, 26 April 2019.

“Penangkapan KIA Malaysia KM. JHFA 299 TU1 (35.02 GT) dilakukan dalam operasi pengawasan yang dilaksanakan oleh KP Orca 01 dengan Nakhoda Priyo Kurniawan," kata dia.

Saat ditangkap, lanjut Agus, kapal Malaysia tersebut diawaki oleh satu orang berkewarganegaraan Laos.

“Bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh kapal Malaysia adalah melakukan kegiatan penangkapan ikan di WPP-NRI tanpa dilengkapi dengan dokumen perizinan," ungkap dia.

Kegiatan tersebut diduga melanggar Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 dengan ancaman pidana penjara paling lama enam tahun dan denda paling banyak Rp20 miliar.

Kapal dikawal dan telah tiba di Pangkalan PSDKP pada 28 April 2019. Selanjutnya akan dilakukan penyidikan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perikanan Pangkalan PSDKP Batam.

3 dari 3 halaman

Aksi Menteri Susi Tangkap Langsung 7 Kapal Pencuri Ikan Asal China

Tak tanggung-tanggung, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti turun langsung ke laut dalam operasi pemberantasan illegal fishing di Laut Natuna Utara Kepulauan Riau pada 15-16 April 2019.

Dalam operasi yang didukung oleh armada TNI Angkatan Laut KRI Usman Harun, Menteri Susi berhasil mendeteksi keberadaan 7 kapal perikanan asing berbendera Tiongkok yang sedang melintas di Laut Natuna Utara.

Demikian diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Agus Suherman.

Selama operasi berlangsung Menteri Susi didampingi Komandan KRI Usman Harun Letkol Laut Himawan ikut langsung memantau keberadaan kapal-kapal perikanan asing yang kerap melakukan illegal fishing di perairan Laut Natuna Utara.

Selanjutnya Agus Suherman menambahkan, setelah berhasil dideteksi melalaui radar, KRI Usman Harun melakukan pengejaran terhadap ketujuh kapal pencuri ikan tersebut. Kemudian dilakukan penghentian dan pemeriksaan terhadap 7 kapal atas nama Zhong Tai

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ketiga kapal tersebut dalam pelayaran dari Tiongkok menuju Mozambiq serta seluruh alat tangkap yang dimiliki tersimpan di dalam palka serta tidak ditemukan adanya hasil tangkapan. Sehingga, dari hasil pemeriksaan tidak terdapat bukti awal untuk menduga kap

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.