Sukses

Jatuh Bangun Mark Cuban, Dipecat 3 Kali hingga Jadi Miliarder

Saking sulitnya, miliarder ini sampai tak bisa buat rekening bank.

Liputan6.com, Jakarta Meskipun saat ini kekayaan miliarder Mark Cuban mencapai USD 4,1 miliar atau Rp 57,7 triliun (Kurs USD 1 = Rp 14.077), namun ternyata dulu ia pernah mengalami kegagalan bahkan hingga 3 kali dipecat bahkan sampai ia tidak punya cukup uang untuk membuka rekening bank.

Dilansir dari laman CNBC, hal ini ia ungkapkan dalam "Shark Tank" pada Minggu lalu.

"Ketika saya belum sukses dan hanya bisa berbaring di sofa, saya sampai tidak dapat membuka rekening bank," ujarnya.

Pasalnya untuk membuka rekening bank dibutuhkan setidaknya USD 200, dan masih banyak hal lainnya. Sayangnya, tidak ada bank yang memberikan Mark Cuban kesempatan untuk hal tersebut.

Banyak yang begitu memandang rendah dirinya, namun sang Ibu tetap ingin Mark untuk belajar dan berusaha demi masa depannya.

Setelah lulus dari Universitas Indiana di Bloomington, Mark yang saat itu berusia 24 tahun pindah ke Dallas dengan hanya bermodalakan USD 60 atau lebih dari Rp 844 ribu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kisah Hidupnya Sebelum Sukses

Disana ia menyewa apartemen dengan tiga kamar tidur seharga USD 600 per bulannya bersama lima temannya. Bahkan ia harus rela tidur di sofa atau di lantai, bahkan ia juga tidak memiliki lemari.

Saat itu, Mark bekerja sebaga bartender di sebuah klub untuk memenuhi kebutuhannya. Meskipun sempat mengalami pemecatan selama tiga kali. Namun akhirnya, Marka berhasil meraih suksesnya di dunia teknologi.

Ketika Mark mendapatkan pekerjaan ini, ia sadar jika pekerjaan ini sangat ia sukai dan bahkan sangat cocok dengan dirinya. Pasalnya, ia rela untuk bekerja dan belajar selama tujuh hingga delapan jam per hari tanpa adanya istirahat.

Mulai dari situlah, Mark memulai bisnisnya sendiri, MicroSolutions. Namun sayangnya perusahaan ini telah ia jual ke CompuServe seharga USD 6 juta atau lebih dari Rp 84 miliar pada 1990.

Namun, lima tahun kemudian Mark dan temannya, Todd Wagner telah berhasil membuat layanan audio streaming online bernama Broadcast.com. Dari sini, mereka mampu mendengarkan game Hoosiers dari Texas.

Kemudian, Yahoo mengakuisisi bisnis ini yang telah memiliki nilai mencapai USD 5,7 miliar pada 1999.

Dengan perjalanan hidupnya yang cukup pahit, Mark mengatakan, "Tidak ada satu orang pun yang berharapa lebih kepada saya, namun ternyata mereka salah,"

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.