Sukses

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani Indramayu

Penyerapan gabah ini dilakukan guna mendorong peningkatan harga gabah di kabupaten tersebut.

Liputan6.com, Indramayu - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyaksikan penyerapan gabah milik petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat oleh Perum Bulog.

Penyerapan gabah ini dilakukan guna mendorong peningkatan harga gabah di kabupaten tersebut.

"Kami datang karena mendengar panen raya. Kita harus antisipasi jangan sampai petani rugi. Kami datang bersama tim, termasuk Bulog," ujar dia di Desa Tambi, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).

Amran mengatakan, pada musim panen padi ini, harga gabah petani di Kabupaten Indramayu berada di kisaran Rp 3.500-Rp 3.800 per kg. Padahal instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), penyerapan gabah petani harus di atas Rp 4.010 per kg.

"Harga gabah tidak boleh di bawah Rp 4.070, itu perintah Presiden, itu komitmen kita. Itu gabah kering panen. Berapa yang tersedia akan diserap," kata dia.

Selain itu, dalam acara tersebut Amran juga menyerahkan bantuan untuk para petani di Indramayu, seperti bibit sayuran, bibit padi, alat mesin pertanian (alsintan), ayam, kambing dan lain-lain. Adanya bantuan ini diharapkan bisa mendorong hasil produksi para petani.

"Kami datang memberikan bibit unggul, ayam, kelapa, hortikultura dan lain-lain. Totalnya hari ini kurang lebih Rp 24 miliar, untuk Indramayu," tandas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mulai Musim Panen, Harga Beras Turun

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan harga gabah dan beras. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani turun 4,46 persen sedangkan harga beras medium di penggilingan turun 1,04 persen.

Selama Februari 2019, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp 5.114 per kg sedangkan untuk beras, harga rata-rata di tingkat penggilingan Rp 10.008 per kg, semua turun dibanding bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti berkata, penurunan ini terjadi karena biasanya petani mengalami puncak panen pada bulan Maret.

"Biasanya Januari itu belum panen. Februari sudah mulai, puncaknya di Maret dan April. Itu transisinya begitu. Makanya nanti bulan depan mungkin naik lagi," ungkap Yunita di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Jumat 1 Maret 2019.

Penurunan harga gabah dan beras menjadi andil dalam penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional. Tercatat NTP turun sebesar 0,37 persen menjadi 102,94 dibanding bulan sebelumnya.

Penurunan ini dipengaruhi oleh 2 dari 5 subsektor pertanian yang juga alami penurunan NTP, yaitu Subsektor Tanaman Pangan (0,80 persen) dan Subsektor Tanaman Hortikultura (1,47 persen).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.