Sukses

Pelni Lakukan Rekayasa Angkutan Laut di Batam dan Ambon

Diprediksi 400 ribu orang mengandalkan jalur laut untuk mudik Natal dan Tahun Baru 2019.

Liputan6.com, Jakarta Pada musim mudik Natal dan Tahun Baru 2019, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) akan melakukan rekayasa rute di wilayah Indonesia Barat dan Timur. Salah satunya di Ambon.

"Jadi jumlah kapalnya tetap tapi rutenya kita perbaiki. Misalnya di Ambon ada rute Ambon, Banda, Tual, dan Dobo. Biasanya dari Dobo dia ke arah timur lagi. Ini enggak. Kita kembalikan ke Ambon karena jumlah penumpangnya masih cukup banyak, itu yang kita lakukan," jelas Direktur Utama PT Pelni Insan Purwarisya L. Tobingdi Ambon Jumat (21/12/2018).

Ini dilakukan karena konsentrasi mudik Natal berada di daerah timur, seperti Ambon yang relatif besar. Hingga saat ini, sudah ada 10 ribu orang yang mudik ke Ambon memakai jalur laut.

Di wilayah Indonesia Barat juga akan ada rekayasa rute, yaitu di daerah Batam yang juga daerah dengan konsentrasi tinggi mudik Natal. Jalur antara Batam dan Medan akan menjadi prioritas

"Di daerah Barat itu daerah Batam dan Medan. Biasanya kapal itu dari Medan, Batam, Priuk, baru kembali lagi. Di sini enggak. Kita buat Medan dan Batam dulu tiga kali, tiga trip, baru kemudian Priuk. Itu rekayasa yang kita pakai," jelasnya.

Sebelumnya, Insan menjelaskan prediksi 400 ribu orang yang mengandalkan jalur laut untuk mudik Natal dan Tahun Baru 2019. Puncak arus mudik adalah 23-24 Desember dan arus balik adalah 5 Januari 2019. Pelni juga menyebut akan terus siaga sampai liburan sekolah berakhir.

"Prediksi kita tahun ini Nataru ada kenaikkan 2 persen dari tahun sebelumnya jadi sekitar 600 ribu penumpang," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkah Antisipasi Pelni Hadapi Puncak Libur Natal dan Tahun Baru

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni terus memonitor pergerakan penumpang pengguna kapal di seluruh wilayah kerjanya. Ini terutama daerah kantong-kantong penumpang yang akan merayakan Natal cukup tinggi di wilayah Timur (35 persen), wilayah Tengah (25 persen) dan wilayah Barat (18 persen).

Pelni memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang sekitar 1 persen dari 327.204 tahun 2017 menjadi 327.458 pelanggan di 2018.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Ridwan Mandaliko mengatakan, untuk angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang berlangsung 22 hari, mulai Selasa (18/12/2018) hingga Selasa (8/1/2019), pihaknya menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan 46 trayek kapal perintis dengan 52 unit kapal.

“Kami mengutamakan keselamatan, penumpang kapal dibatasi sesuai ketentuan dari regulator,” terang Ridwan Mandaliko dalam keterangannya, Selasa (18/12/2018).

Pada angkutan Nataru, PELNI membagi 3 wilayah operasional dan pelayanan. Wilayah Barat terdiri Tanjung Priok, Batam, Belawan. Kijang-Letung-Tarempa dan Natuna. Semarang-Kumai-Surabaya. Untuk wilayah Barat tercatat 66.713 pelanggan dengan penumpang terpadat Cabang Batam 25 persen, Cabang Belawan 18 persen, Cabang Surabaya 13 persen, Cabang Tanjung Priok 11 persen, dan Cabang Tanjung Pinang 10 persen.

Wilayah Tengah ruas terpadat Baubau-Makasar-Ambon-Wanci dan Kendari. Ruas Makasar-Labuan Bajo-Benoa-Surabaya-Maumere-Bima-Balikpapan. Ruas Parepare-Tarakan-Nunukan-Pantoloan. Ruas Kupang-Ende-Larantuka dan Lewoleba.

Kemudian Wilayah Tengah tercatat 122.449 sebagai pelanggan terbanyak Cabang Makasar 18 persen, Cabang Baubau 10 persen, Cabang Kupang 9 persen, Cabang Balikpapan 8 persen, Cabang Parepare 8 persen dan Cabang Maumere 6 persen.

Untuk wilayah Timur, lanjut Ridwan, ruas terpadat yaitu ruas Ambon-Dobo-Bandaneira. Ruas Baubau-Tual-Saumlaki dan Sorong. Kemudian ruas Manokwari-Bitung-Ternate-Jayapura-Nabire-Serui-Biak-Fakfak dan Ambon.

“Pada angkutan Nataru wilayah Timur menempati ranking pertama sebanyak 35 persen, wilayah Tengah 32 persen dan wilayah Barat 18 persen pergerakan penumpang,” kata Ridwan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.