Sukses

Beli Kendaraan, Konsumen Lebih Pilih Bunga Rendah dan Cicilan Murah

Direktur BCA Finance, Petrus Karim, menyebutkan konsumen lebih pilih bunga rendah dan cicilan murah saat beli kendaraan ketimbang DP nol persen.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencetuskan rencana untuk mengeluarkan aturan terkait uang muka atau down payment (DP) nol persen atau DP nol persen pembelian kendaraan bermotor.

Dengan aturan tersebut, dipercaya bakal meningkatkan penjualan mobil atau motor di pasar Tanah Air. Kendati demikian, Direktur BCA Finance, Petrus Karim, menyebutkan saat ini konsumen tidak lagi memburu DP nol persen melainkan bunga yang rendah dan cicilan yang murah.

"Kalau BCA begini, melihat segmen nasabah BCA yang ada itu sedikit sekali permintaan untuk DP nol persen karena nasabah BCA rata-rata melek itungan," kata Petrus saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Dia mengungkapkan, konsumen akan lebih menyukai mengeluarkan uang muka dan memperoleh tingkat bunga yang rendah. "Perhitungannya cukup ketat, mereka lebih concern dengan bunga yang mahal daripada dengan DP yang murah," ujar dia.

Konsumen saat ini, lanjutnya lebih memilih mengeluarkan uang di muka dibanding DP nol persen. "Jadi mereka tidak mau DP nol persen tapi bunganya naik karena mereka punya uang kok, jadi mereka DP normal saja tapi bunganya yang baik, itu yang diharapkan, rata rata nasabah BCA segmennya ada di sana," kata dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BCA Finance Masih Hitung Kredit Kendaraan Imbas Gempa Palu

Sebelumnya, bencana gempa dan tsunami telah melumpuhkan kota Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah. Tidak hanya bangunan, tapi juga perekonomian di daerah tersebut.

Direktur BCA Finance, Petrus Karim, mengungkapkan pihaknya saat ini tengah menghitung jumlah kredit kendaraan bermotor di Palu.

"Kita masih menginventarisir, setahu saya tidak terlalu besar karena kita cabang di sana juga tidak besar hanya ada satu cabang di Palu ya, quantity-nya tidak banyak," kata Petrus saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018.

ia berharap, nasabah BCA Finance tidak ada yang menjadi korban. "Diharapkan tidak terlalu banyak korban yang ada dari nasabah kita sehingga bisa kita handle dengan baik, tapi angkanya kita belum bisa sebut karena masih dicari masih dikalkulasi," ujar dia.

Dia mengungkapkan, penghitungan mengalami kendala sebab tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh bencana cukup parah.

"Ada kesulitan mungkin karena apalagi katanya ada yang ditelan hilang begitu bukan cuma orangnya, mobilnya juga hilang begitu. Kami mau lihat datanya dicompare dengan realitanya seperti apa," ujar dia.

Dia prediksi angka kredit di Palu tidak terlalu besar. Dari total angka nasional sebesar Rp 47 triliun, kredit kendaraan di Palu hanya mendapat porsi kecil.

"Kecil sekali harusnya karena kami sudah mengelola lebih dari Rp 40 triliun, Rp 47 triliun kalau tidak salah secara nasional, jadi yang di sana hanya ratusan miliar, kecil sekali," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.