Sukses

Bos Bank Dunia Puji RI, Kuat Hadapi Bencana hingga Kurangi Kemiskinan

Bos Bank Dunia bicara Indonesia yang menjadi tuan rumah Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali.

Liputan6.com, Bali - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim membuka konferensi pers dalam rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali. Dalam acara tersebut, Kim mengapresiasi Indonesia yang dapat melaksanakan pertemuan ini meski sempat dilanda bencana.

Dia pun memuji komitmen Indonesia serta memberikan rasa duka pada korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.  Bank Dunia dipastikan siap membantu Indonesia bila diperlukan pemerintah.

"Rasa duka mendalam kami yang tulus kepada para keluarga dan sahabat yang menjadi korban. Dan kami siap membantu apabila pemerintah memerlukan," ujar dia, Kamis (11/10/2018).

Kim meneruskan, Indonesia sebagai tuan rumah acara telah menunjukkan diri sebagai negara yang kuat, meski sedang menanggulangi bencana alam. 

"Dengan menjadi tuan rumah pertemuan ini, Indonesia menunjukkan pada dunia sebagai negara yang kuat, tangguh, dan memiliki tekad dan masyarakat internasional berdiri bersama Indonesia di masa sulit ini," ujar pria berkebangsaan Korea Selatan itu.

Kim juga memuji pengurangan kemiskinan yang terjadi di Indonesia. Menurut Bank Dunia, Indonesia berhasil mengurangi taraf kemiskinan hampir setengahnya dari 19.14 persen dari tahun 2000 menjadi 9,82 persen pada 2018.

"Indonesia berhasil mengurangi taraf kemiskinan hampir setengahnya," ucapnya.

 

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bicara HDI

Dalam acara yang sama, Kim turut membahas Human Development Index. Guna indeks tersebut penting sebab pertumbuhan sebuah negara tidak terlepas dari Sumber Daya Manusia (SDM) serta perkembangan anak-anaknya.

Baginya, jika negara tidak bisa meningkatkan kesejahteraan, terutama pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak, maka kedepannya negara tersebut tidak akan bisa mempekerjakan warganya di tempat kerja di masa yang akan datang dan menambah produktivitas.

"Ada kaitan jelas antara HDI dengan produktivitas dan pertumbuhan di negara," ucap Kim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini