Sukses

Ratna Sarumpaet Dikabarkan Dianiaya di Bandara, tapi Kok Tak Terekam CCTV?

Pihak bandara Husein Sastranegara telah mengecek CCTV berkali-kali, dan tak menemukan dugaan penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Ratna Sarumpaet yang kabarnya dianiaya di Bandara Husein Sastranegara Bandung berbuntut panjang. Pihak bandara kembali menegaskan tidak ada bukti rekaman CCTV akan terjadinya penganiayaan tersebut di bandara.

"Sudah mengecek CCTV berkali-kali. Intinya dugaan penganiayaan di bandara tidak ada. Tidak ada," tegas General Manager Bandara Husein Sastranegara, Andika Nuryaman, saat dihubungi, Rabu (3/10/2018).

Menurut kronologi versi kubu Ratna, ia diserang sekelompok orang yang tidak dikenal oleh dua atau tiga orang laki-laki di area Bandara Husein Sastranegara.

Fadli Zon menyebut bahwa Ratna Sarumpaet mengalami trauma fisik dan psikologi. Akibatnya, dia tak bisa langsung melaporkan kejadian yang diduga terjadi pada 21 September 2018.

Meski begitu, sampai tanggal 30 September lalu Ratna Sarumpaet masih aktif memakai akun Twitter-nya. Pada tanggal itu pun Ratna masih sempat menyebut warganet dengan sebutan dungu.

Setelahnya, Ratna Sarumpaet menyebut Wiranto sebagai uzur. Bahkan, tanggal 22 September, sehari setelah dugaan kejadian, Ratna menyempatkan diri berkampanye di Twitter untuk seorang calon anggota DPR.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyelidikan Polisi: Ratna Sarumpaet Tidak Dianiaya, tapi Operasi Plastik

Polda Metro Jaya telah menyelidiki kabar dugaan penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Kabar ini viral di media sosial. Bahkan, sejumlah tokoh ternama, seperti politikus Partai Gerindra Fadli Zon dan Rachel Maryam menyebarkan di akun Twitter-nya bahwa Ratna Sarumpaet benar-benar dianiaya.

Namun, kabar tersebut berbanding terbalik dengan fakta yang ditemukan kepolisian di lapangan. Berikut fakta yang ditemukan polisi berdasarkan penyelidikan Polda Metro Jaya yang didapat liputan6.com.

Berdasarkan penyelidikan Polda Jabar, ditemukan bahwa tidak ada konferensi negara asing di Jabar pada 21 September 2018. Kemudian, berdasarkan hasil pengecekan 23 rumah sakit di Jawa Barat, tak ada pasien atas nama Ratna Sarumpaet.

Hasil koordinasi dari pihak Bandara Husein, seperti sopir taksi, avsec, sopir rental, porter, dan tukang parkir, mereka tak mengetahui peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Kemudian, tak terdapat manifes kedatangan atau keberangkatan penumpang atas nama Ratna Sarumpaet.

Sementara, Polda Metro Jaya menyelidiki bahwa jejak Ratna dalam waktu yang disebutkan dianiaya tengah berada di Jakarta. Hal itu terlihat dari call data record dan pembayaran di sebuah rumah sakit khusus bedah plastik di Menteng, Jakarta Pusat.

Tercatat dalam buku registrasi rawat inap di RS BE bahwa Ratna Sarumpaet masuk hari Jumat, 21 September 2018 pukul 17.00 WIB. Kemudian pada rekaman CCTV Ratna Sarumpaet keluar dari RS BE pada Senin, 24 September 2018 pukul 21.28 WIB dan pergi dengan menggunakan taksi Blue Bird.

Kabag Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo belum mengonfirmasi hal tersebut. "Tunggu rilis oleh Kadiv Humas, saya belum dapat info tentang paparan tersebut," kata Argo saat dikonfirmasi.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.