Sukses

Dapat Pinjaman USD 400 Juta, RI Targetkan Stunting Turun Jadi 25 Persen

Saat ini, 37 persen atau sekitar 9 juta anak-anak di Indonesia menderita stunting.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memasukkan dana pinjaman dari Bank Dunia (World Bank) senilai USD 400 juta ke dalam APBN 2019.

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, menuturkan dana tersebut untuk menanggulangi masalah stunting atau kekurangan gizi.

Sementara itu, Deputi Setwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Bambang Widianto, mengatakan dengan anggaran sebesar itu diharapkan angka stunting di Indonesia dapat menurun.

Saat ini, 37 persen atau sekitar 9 juta anak-anak di Indonesia menderita stunting. Ditargetkan angka stunting menurun hingga 25 persen.

"Pemerintah Indonesia mendapat bantuan yang besarnya 400 juta dolar Amerika Serikat untuk 4 tahun. Kita dapat bantuan grand juga 20 juta dolar. Jadi dengan bantuan semua pihak Insya Allah kita bisa menurunkan stunting sampai tingkat srendah-rendahnya," kata Bambang dalam acara  peluncuran buku bank dunia berjudul Aiming High Indonesia's ambition to reduce stunting di Financial Club, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Bambang menegaskan, pengentasan stunting merupakan taruhan bagi pemerintah Indonesia. "Karena ini taruhan buat kita semua, taruhan buat negara kita. Stunting ini mengakibatkan produktivitas menjadi ketinggalan dibandingkan negara-negara lain," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Target Pemerintah

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini pemerintah sudah menargetkan angka stunting bisa berkurang setidaknya menjadi 25 persen.

Dia mengungkapkan, sejauh ini pemerintah telah meluncurkan beberapa program seperti perbaikan gizi, perbaikan sanitasi dan MCK, serta program bagaimana prilaku hidup sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilakukan terintegrasi oleh semua kementerian/lembaga.

"Kita mau turunkan 2019 itu 1/4, ya kalau bisa lebih rendah lebih bagus. Tetapi sekarang kita lihat dengan yang sudah kita lakukan selama ini, bisa enggak kita sampai turun jadi 1/4," ujar dia.

Bambang menegaskan, pengentasan stunting bukan hanya soal makanan sehat saja. Melainkan penunjang hidup sehat lainnya.

"Bukan hanya isu kesehatan, tidak cukup misalnya hanya dengan memberikan makanan tambahan atau perbaikan kesehatan gizi tetapi juga harus ada perbaikan infrastruktur seperti sanitasi atau air bersih. Artinya kita harus pastikan akses air bersih dan sanitasi itu di daerah yang maksimal ya kalau bisa 100 persen sehingga itu bisa mencegah stunting yang lebih besar," ujar dia.

Selain itu, untuk mencegah bertambahnya angka stunting harus dilakukan literasi kepada masyarakat.

"Artinya lebih bagaimana hidup sehat ya dan hidup benar termasuk pola makan. Nah ini yang kita juga mau dorong supaya tidak hanya bicara mengenai kualitas makanannya tapi juga bicara mengenai jenis makanan yang dimakan. Ini yang mau dipastikan itu setiap keluarga yang punya masalah stunting itu mengkonsumsi makanan yang tepat," tambah dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.