Sukses

Pelindo II Sabet Penghargaan Prima Utama dari Kemenhub

Pelindo II menerima penghargaan tertinggi kategori Prima Utama untuk pelayanan terminal curah kering dan terminal petikemas Panjang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (IPC) atau Pelindo II menerima penghargaan tertinggi kategori Prima Utama untuk pelayanan terminal curah kering dan terminal petikemas Panjang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). 

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada acara Indo Trans Expo 2018 bertema Meningkatkan Pelayanan Publik dan Sinergi Konektivitas-Dalam memberikan kenyamanan di era digitalisasi, di Jakarta Convention Center (JCC).

General Manager IPC Cabang Panjang, Drajat Sulistyo mengatakan, penilaian yang dilakukan oleh tim Kemenhub bersama tim independen berdasarkan kinerja pelayanan pelabuhan Panjang di provinsi Lampung, termasuk atas perannya bagi jasa kepelabuhanan dan logistik nasional.

"Penghargaan akan menambah energi kami untuk berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik di pelabuhan Panjang. IPC Panjang menyongsong menjadi world class port yang akan berdampak positif bagi perekonomian provinsi Lampung dan sekitarnya," ujar dia di Jakarta, Senin (17/9/2018).

Dia mengungkapkan, di Indonesia hanya terdapat tiga pelabuhan yang memiliki terminal khusus. Salah satunya adalah pelabuhan Panjang, Lampung yang menyediakan fasilitas terminal multipurpose, terminal petikemas, dan terminal curah kering. 

"Ini didukung pelayanan bongkar muat dan distribusi barang bertaraf internasional," ‎ujar Drajat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dongkrak Kinerja, Pelindo II Fokuskan Bisnis Anak Usaha

Sebelumnya, pengelolaan dan operasional bongkar muat peti kemas pada terminal 2 dan terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok akan dikelola oleh PT IPC Terminal Peti Kemas (TPC TPK) yang merupakan anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) yang didirikan untuk mengelola terminal peti kemas.

Hal tersebut sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) IPC terkait penataan bisnis anak usaha.

Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya menjelaskan, memasuki semester II, manajemen IPC telah menetapkan adanya perubahan bisnis model yang baru dimana setiap anak perusahaan akan fokus pada bisnis masing-masing.

Adapun seluruh Terminal Peti Kemas di cabang-cabang pelabuhan yang telah mencapai volume tertentu, akan dikelola oleh PT IPC TPK. Sedangkan untuk seluruh Terminal Non Peti Kemas akan dikelola oleh PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP).

Sementara itu, terminal kendaraan termasuk roro, pengelolaanya akan dilaksanakan oleh PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (PT IKT). Perseroan menyatakan bisnis model guna meningkat efisiensi, standarisasi, dan produktifitas pelayanan perusahaan.

"Penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen agar masing-masing entitas di lingkungan IPC bisa lebih fokus dalam menjalankan core businesss masing-masing," tutur dia dalam keterangan tertulis, Senin 16 Juli 2018.

Hal ini, Kata Elvyn, disebabkan volume bisnis dan operasional pelabuhan di Tanjung Priok terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Penataan ini juga merupakan tuntutan dan kebutuhan internal, mengingat saat ini IPC akan masuk ke tahap sustainable superior performance menuju pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan pada tahun 2020," ungkapnya.

Sebagai informasi, atas adanya perubahan pengelolaan di Terminal 2 dan Terminal 3 ini, PT PTP telah mengedarkan surat pemberitahuan kepada para pengguna jasa melalui surat edaran pada tanggal 13 Juli 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.