Sukses

Genjot Ekspor, Sejumlah Perjanjian Kerjasama Ekonomi Segera Berjalan

Kemendag akan segera menyelesaikan perundingan perjanjian kerjasama ekonomi baik yang bersifat bilateral maupun multilateral.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah terus berupaya untuk mendorong peningkatan dan memperluas ‎pasar ekspor produk-produk Indonesia. Salah satunya dengan mengejar penyelesaian sejumlah perjanjian kerjasama ekonomi baik bilateral maupun multilateral.

Dia mengungkapkan, selama ini Indonesia hanya bergantung pada dua komoditas ekspor, yaitu minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan batubara. Namun sejak beberapa tahun terakhir pemerintah terus menggenjot ragam komoditas yang bisa diekspor serta melakukan diversifikasi pasar baru.

"Dua komoditi unggulan kita selama ini CPO dan batubara. Tapi Pak Presiden instruksikan jangan tergantung pada pasar yang lama dan hanya terbatas pada dua komoditi itu saja," ujar dia kepada Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (16/9/2018).

Dalam rangka mendorong ekspor, lanjut Enggar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan segera menyelesaikan perundingan perjanjian kerjasama ekonomi baik yang bersifat bilateral maupun multilateral.

Salah satunya yang akan selesai dalam waktu dekat yaitu dengan Australia melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Selama 10 tahun kita tidak ada perjanjian kerjasama baru. Dengan Australia ini sudah selama 6 tahun (berunding)," ungkap dia.

Perjanjian kerjasama lain yang juga akan diselesaikan pada tahun ini yaitu‎ Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Adanya perjanjian kerjasama antara ASEAN dengan negara mitranya ini akan membuka peluang pasar ekspor bagi produk Indonesia.

"RCEP selesai tahun ini," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Kerjasama Baru

Selain itu, Indonesia juga telah membuka kerjasama perdagangan dengan sejumlah negara di Afrika seperti Tunisia, Maroko dan Mozambik. Selain untuk menyasar pasar di negara Afrika, kerjasama ini juga diharapkan bisa menjadi pintu masuknya produk-produk Indonesia ke Eropa.

"Dengan Tunisia, Maroko, Mozambik untuk membuka pintu ke Afrika dan Eropa," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.