Sukses

BPS: Agustus 2018 Deflasi di Angka 0,05 Persen

Deflasi Agustus 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan Juli 2018 yang mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

Deflasi Agustus 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan,‎ dengan deflasi ini berarti tingkat inflasi tahun kalender Januari-Agustus sebesar 2,13 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun Agustus 2018 ke Agustus 2018 3,20 persen.

‎"Inflasi pada Agustus 2018, berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus secara umum mengalami penurunan. Ini menggembirakan karena di bawah target, diharapkan inflasi tetap terkendali," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Dia menjelaskan, dari 82 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi. Sedangkan 30 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi dialami Kota Baubau sebesar 2,49 persen dan deflasi terendah yaitu Jember sebesar 0,01 persen.

"Deflasi tertinggi di Baubau‎. Karena penurunan harga ikan segar dan transportasi udara," kata dia.

Sedangkan kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Tarakan 0,62 persen dan inflasi terendah yaitu Padangsidempuan dan Medas sebesar 0,01 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bank Indonesia Prediksi Agustus Bakal Deflasi

Sebelumnya, survei yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa inflasi pada Agustus sangat terkendali. Bahkan kemungkinan besar di bulan ke delapan ini akan deflasi.

"Data BI menunjukan inflasi Agustus cukup baik malah mungkin saja bisa deflasi. So far angka volatile food cukup terkendali," jelas Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara pada Jumat 31 Agustus 2018.

Ia melanjutkan, memang ada beberapa gejala volatile food mulai naik tapi pemerintah sudah mengantisipasinya dengan membuka keran impor jika memang dibutuhkan. Salah satunya adalah beras.

BI sangat mengapresiasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang mampu bergerak cepat mengendalikan harga pangan dalam beberapa tahun terakhir.

"TPID mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi bahkan ada award untuk daerah yang mampu mengendalikan inflasi dengan baik," tutur Mirza.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.