Sukses

Keluhan Pengusaha Soal Layanan Perizinan Terintegrasi

Pengusaha menyatakan layanan perizinan terintegrasi secara online atau online single submission (OSS) belum berjalan optimal.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha menyatakan layanan perizinan terintegrasi secara online atau online single submission (OSS) belum berjalan optimal sejak diluncurkan beberapa waktu lalu. Hal ini dikhawatirkan akan menghambat masuknya investasi ke dalam negeri.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sebelum layanan ini diluncurkan, sebenarnya para pengusaha telah mengingatkan pemerintah.

"Jadi prinsipnya kita ini sejak dicanangkan kan ini masih proses sebelumnya kami sudah mengingatkan apa bisa langsung jalan? Apa enggak sebaiknya ada pentahapan? Cuma kan pemerintah memaksakan ini harus. Nah kami melihat ini market susah," ujar dia di Kantor Apindo, Senin (30/7/2018).

Menurut Shinta, niat dari pemerintah membentuk OSS sebenarnya sangat baik. Dengan adanya layanan ini diharapkan seluruh proses perizinan baik di tingkat pusat maupun daerah bisa dilakukan secara mudah dan cepat melalui sistem online.

"Ini prinsipnya bagus, semunya online, semuanya satu nomor yang bisa dimanfaatkan," lanjut dia.

Namun lantaran proses perizinan usaha mengalami transisi ke OSS, maka pengusaha yang sedang mengurus izinnya terpaksa harus mengulang prosesnya dari awal. Hal ini juga membuat pengusaha yang ingin menanamkan investasi jadi menunda niatnya.

"Tapi tanda tanya itu kesiapannya masalahnya dari pengusaha kita kan enggak bisa nunggu. Pertama dari usaha yang sudah mulai mengurus perizinan tapi belum selesai itu harus mulai lagi dari nol dan ini enggak bisa. Jadi pas OSS mulai yang adinya mau ngurus berhenti. Jadi yang lagi ngurus izin harus ngurus lagi dari nol. Gitu," kata dia.

Oleh sebab itu, pengusaha berharap agar layanan ini bisa segera berjalan optimal. Shinta juga menyatakan Apindo siap membantu untuk mengevaluasi OSS tersebut.

"Jadi saya bilang ke Kantor Menko ini mesti banyak dipublikasi, jangan semuanya di Kantor Menko, nanti mau jadi kaya bagaimana. Jadi di Apindo, kita mau bantu, mau set up help desk dan staf-staf kita juga mau dilatih untuk membantu juga. Prinsipnya dari dunia usaha oke, banyak-banyak melakukan solsisalisasi, pelatihan dan kita coba liat dan melakukan evaluasi," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini