Sukses

RI Ingin Genjot Ekspor Produk Organik

Produk organik Indonesia yang memiliki peluang besar untuk diekspor antara lain beras, kopi, madu, cokelat, mete, gula aren kelapa, minyak kelapa, udang, teh, dan vanila.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan, berkomitmen mendorong eskpor produk organik Indonesia di pasar internasional.

Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan, Indonesia memiliki potensi produk organik yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional. Potensi ini harus didukung dengan strategi pemasaran yang tepat.

"Diharapkan para pelaku usaha dapat menggenjot ekspor produk tersebut ke mancanegara," kata Marolop, di Jakarta, Sabtu (21/7/2018).

Para pemangku kepentingan juga dapat berdiskusi untuk memperoleh solusi terbaik, agar produk organik dapat menjadi salah satu produk yang paling banyak diekspor.

Produk organik Indonesia yang memiliki peluang besar untuk diekspor antara lain beras, kopi, madu, cokelat, mete, gula aren kelapa, minyak kelapa, udang, teh, dan vanila.

Besarnya potensi produk organik di Indonesia, antara lain ditandai dengan meningkatnya jumlah petani yang mengelola pertanian organik dari tahun ke tahun, bertambahnya toko produk organik di supermarket dan rumah makan, meningkatnya organisasi pecinta organik, serta berdirinya berbagai Lembaga Sertifikasi Organik (LSO).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasar Produk Organik

Pasar produk organik dunia tumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir. Pada tahun 2018 pasarnya diperkirakan mencapai USD 161,5 miliar dengan laju pertumbuhan sebesar 15 persen per tahun. Sedangkan pada tahun 2016 pasarnya senilai USD 93,1 miliar.

Adapun lima negara produsen utama adalah India, Uganda, Meksiko, Ethiopia, dan Filipina. Sedangkan tiga negara utama pasar produk organik adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Prancis.

“Beberapa negara berkembang sudah mulai mempromosikan produk organik karena menguntungkan produsen dan konsumen. Selain itu, konsumen juga lebih menghargai produk hasil pertanian organik dibandingkan dengan produk nonorganik. Hal inilah yang harus dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk memasuki pasar ekspor," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.