Sukses

5 Hal yang Perlu Disiapkan Milenial Sebelum Berbisnis, Apa Saja?

Berikut lima hal penting yang perlu diperhatikan milenial sebelum memulai bisnis agar usaha mereka bisa terus berkembang ke depannya.

Liputan6.com, Jakarta - Generasi Milenial cenderung ingin berbisnis daripada bekerja di kantoran. Oleh karena itu, sebaiknya, atur keuangan untuk siapkan bisnis agar dapat meraih impian sekaligus bisnis dapat berjalan lancar.

Menurut Perencana dan Edukator Keuangan, Prita Ghozie, langkah pertama untuk hidup sejahtera yakni mengatur keuangan. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki keuangan dengan harapan dapat meraih impian yang dimiliki.

“Untuk menghadapi kehidupan yang penuh risiko maka harus pintar mengatur finansial kita. Sejauh ini masyarakat terutama Generasi Milenial saat mengatur keuangan hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari atau bulanan saja,” kata Prita.

Generasi Milenial cenderung terlihat sering menghamburkan uang tanpa memperhitungkan keperluan jangka panjang hingga keperluan dadakan atau darurat. Hal ini berdampak kurang baik. Padahal itu tak akan terjadi, jika kids zaman now ini bisa menyisihkan uangnya untuk dana darurat bahkan berbisnis.

“Nah faktanya untuk mencapai rencana bisnis ternyata 70 persen dapat direalisasikan dengan menabung (mengumpulkan uang), 42 persennya dengan menyusun rencana keuangan yang matang, dan 38 persennya dia dapat dengan bekerja keras atau double agar dapat uang supaya bisa mencapai itu semua,” katanya.

Saat ini, godaan trend lifestyle dipastikan menjadi pengeluaran paling kerap menguras uang di dompet hingga rekening. Namun semua itu bisa diatasi dengan mengatur finansial, yakni salah satunya dengan mengendalikan pengeluaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Milenial Tak Siapkan Dana Darurat

Menurut Prita, ada beberapa kesalahan yang dilakukan Generasi Milenial saat ini, yakni banyak yang tidak memiliki tujuan yang jelas, gagal mengatur keuangan karena tidak mengetahui pengeluarannya sendiri, dan tidak adanya dana darurat.

Masyarakat terutama Generasi Milenial harus memahami apa itu simpanan, tabungan, dan investasi. “Simpanan itu keluar masuknya uang terhitung sering. Kalau tabungan itu artinya uang masuknya sering tetapi keluarnya jarang. Sedangkan, kalau yang kita masukan uangnya sering, tetapi baru kita pakai setelah lima sampai 10 tahun itu dinamakan investasi,” jelasnya.

“Kalau kita belum membedakan tabungan, simpanan, dan investasi, maka kita masih gagal dalam mengatur keuangan kita,” imbuhnya.

Menurutnya, kesadaran dalam mengatur keuangan menjadi kunci utama. “Seperti ketika kita mendapatkan gaji dapat disisakan untuk infak zakat sebanyak 5 persen, 10 persen untuk dana darurat dan premi asuransi, kemudian 30 persen untuk biaya hidup, cicilan pinjaman 30 persen, 15 persen investasi, 10 persen untuk gaya hidup,” tambahnya.

“Jadi tipsnya adalah saat memiliki penghasilan cepat dibagi ke living, playing, dan saving. Living keluar masuk untuk hidup bulanan kita. Playing, dana untuk senang-senang dan bermain. Saving, masuk sering keluar pada saat momen tertentu,” pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

5 Hal Dipersiapkan Sebelum Berbisnis

Nah, kalau sudah dapat mengatur keuangan pribadi dan ingin berbisnis, bisa dapat lebih meningkatkan kemampuan diri mengelola keuangan. Dalam memulai bisnis, milenial cenderung masih mempunyai ego yang bisa menghambat mereka untuk berkembang.

Vice President Business Development LiMa Group Craft Enthusiast, Agni Pratama memberi tips lima hal penting yang perlu diperhatikan milenial sebelum memulai bisnis agar usaha mereka bisa terus berkembang ke depannya.

1. Jangan Semua Dipegang Sendiri

Banyak pebisnis milenial yang masih memiliki ego terhadap bisnisnya. Salah satunya ada keinginan menangani semua bisnis miliknya sendiri. Padahal untuk mengembangkan bisnis perlu ada kolaborasi dengan pihak lain.

2. Mulai dengan Jumlah Partner Ganjil

Pria yang sudah lebih dari sepuluh tahun bergerak di industri bisnis craft tersebut menganjurkan agar sebaiknya memulai usaha dengan partner yang jumlahnya ganjil. Hal ini juga bisa berpengaruh terhadap bisnis ke depannya.

4 dari 4 halaman

3. Melakukan Review

Penting untuk melakukan review terhadap produk, model bisnis, hingga orang-orang yang bekerja bersama. Melakukan review tersebut setiap tiga atau enam bulan sekali agar tidak ketinggalan dengan yang lain. Review ini dilakukan bisa terus memiliki inovasi baru baik dalam perkembangan produk maupun model bisnisnya.

4. Financial Planning dari Tahun Pertama

Financial planning perlu dilakukan sejak tahun pertama berbisnis, termasuk membuat journal budget. Jadi harusnya tahun ini uang masih dari ngutang sana-sini, dua tahun kemudian harus tambah pinjam di bank, tahun ke tujuh cari dana lewat IPO, itu sudah direncanakan jangka panjang.

5. Terus Riset

Pebisnis yang sukses selalu melakukan riset. Terus membaca, meneliti pasar, yang akan berguna dalam pengembangan bisnis. Jadi riset perlu dilakukan tak hanya ketika akan memulai bisnis tapi juga setelah bisnis tersebut berjalan.

Nah, kalau Anda termasuk generasi milenial yang ingin terjun bisnis, mulai saja melakukan beberapa tahap ini agar mendulang sukses.

Sumber : www.wormtraders.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini