Sukses

Ada 642 Titik Rawan Bencana Alam di Perlintasan Kereta Api

Kementerian Perhubungan menyatakan titik rawan longsor tersebut mencakup banjir, tanah longsor atau amblas, dan pohon tumbang.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengidentifikasi terhadap daerah rawan bencana alam untuk angkutan kereta api (KA). Hasilnya, terdapat 642 titik rawan yang dilewati oleh perlintasan KA untuk wilayah Jawa dan Sumatera.

‎Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian Kemenhub, M Popik Montanasyah, mengatakan titik rawan longsor tersebut mencakup banjir, tanah longsor atau amblas, dan pohon tumbang.

"Kami sudah identifikasi titik-titik rawan longsor. Kami bukan hanya identifikasi, petugas ditambah.‎ Kami minta Balai dan Daop (Daerah Operasi KAI) antisipasi, baik SDM maupun sarana. Dengan PT KAI, kami juga tempatkan orang di daerah-daerah rawan tersebut," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Kamis (7/6/2018).

Titik rawan bencana alam yang menjadi perhatian Ditjen Perkeretaapian antara lain Porong, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah. "Di Jawa Timur ada beberapa, seperti Porong kita pantau. Di Semarang itu banjir rob, ini kan terjadi terus. Kalau tidak bisa dilewati, kita ganti dengan angkutan lain. Di Madiun ada kereta cadangan‎. Tapi rawan ini bukan hanya terkait bencana alam, ini dijaga," kata dia.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian Kemenhub, Zumafendi, mengatakan sebagai langkah antisipasi jelang arus mudik Lebaran, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT KAI. Hasilnya, Kemenhub dan KAI akan menambah jumlah petugas di lapangan. 

Menurut dia, untuk arus mudik Lebaran tahun ini, penambahan jumlah petugas lapangan mencapai 1.113 orang. Petugas ini bukan hanya akan disiagakan di titik rawan, tetapi juga di perlintasan sebidang.

"Tahun ini kami menugaskan penambahan 1.113 orang. Ini tambahan dari total 7.000-an penjaga perlintasan sebidang yang ada. Kami juga memasang CCTV di enam titik paling rawan, seperti Yogyakarta, Madiun," ujar dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menhub Budi Karya Prediksi Pemudik Kereta Bakal Capai 4 Juta Orang

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memimpin apel "Gelar Pasukan Masa Angkutan Lebaran Tahun 2018" pada Selasa pagi ini. Dalam sambutan, Budi menyatakan bahwa pemudik yang menggunakan kereta api diperkirakan bakal lebih dari 4 juta orang dan akan mulai melakukan perjalanan mudik mulai pada hari ini.

"PT KAI dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian alhamdulillah sudah menyelesaikan persiapan-persiapan dengan baik dan Insyaallah ini bisa berjalan dengan baik. Tahun ini kereta api akan melayani lebih dari 4 juta penumpang. Itu jumlah yang banyak," kata Budi di Lapangan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa, 5 Juni 2018.

Budi mengungkapkan, jumlah pemudik yang menggunakan kereta api tidak menunjukkan angka pertumbuhan yang besar dibanding tahun lalu. Dalam hitungan dia, jika sesuai dengan perkiraan, maka pertumbuhannya hanya sebesar 3 persen.

Budi berpesan agar semua pihak yang terlibat bisa mensukseskan terselenggaranya mudik Lebaran dengan kereta api. Terlebih, sejauh ini kepuasan penumpang kereta api cukup tinggi.

"Alhamdulillah mayoritas penumpang merespons baik. Saya harap di musim mudik tahun ini, image baik tetap bisa dijaga terus. Karena Pak Presiden ingin mudik kita jadi mudik yang bahagia," tutur Budi Karya. 

Untuk mewujudkannya, Budi menyatakan telah melakukan beberapa persiapan guna menjaga dan meningkatkan keselamatan pemudik.

Salah satunya dengan melakukan rail check dengan memberikan catatan dan direkomendasi. Selain itu, juga menyiapkan personel di daerah yang rawan longsor.

"Semua itu kami minta kepada PT KAI untuk mempersiapkan dengan baik. Yang tidak kalah pentingnya adalah masalah keselamatan dan keamanan. Keselamatan bisa dikawal dengan kedisiplinan para awak, masinis, dan sebagainya harus teliti, penjaga lintasan harus teliti, sehingga keselamatan itu bisa dijaga," kata dia. 

Keamanan pun terus dijaga dengan berkolaborasi bersama aparat berwajib. "Keamanan juga penting terbebas dari teror, saya minta kepada Polri dan TNI. Alhamdulillah seperti yang kita lihat, petugas TNI dan Polri hadir dengan harapan mereka bisa bekerja sama dengan kami." ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.