Sukses

Menteri Basuki: Jalur Mudik Lebaran di Jawa Sudah Oke

Menteri PUPR Basuki Hadimujono dijadwalkan memantau kesiapan jalur mudik Lebaran 2018 di Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dijadwalkan akan memantau kesiapan jalur mudik Lebaran 2018 di Jawa. Rutenya dari Tegal menuju Jembatan Kali Kenteng di ruas Tol Salatiga-Kartasura, pada Sabtu esok (26/5/2018).

Basuki mengaku akan mengecek kesiapan tol dengan titik awal di Tegal. Berbagai persiapan pun telah dilakukan, salah satunya memesan satai kambing Batibul.

"Kita akan terus ke Semarang. Dari sini (Kuningan) kita langsung ke Tegal, sudah pesan (satai) Batibul. Nginep di Tegal, terus nanti paginya kita baru nyusuri tol," ceritanya saat meninjau Bendungan Kuningan, Jawa Barat, Jumat (25/5/2018).

Dia menjelaskan, perjalanannya esok hari akan diisi dengan agenda mengecek kesiapan jalur tol fungsional untuk mudik Lebaran 2018. Dia menilai kondisi jalanan yang akan dilewatinya sudah bagus.

"(Jalur mudik di Jawa) Sudah oke," ucapnya.

Namun begitu, Basuki memberi catatan soal kelanjutan proyek Jembatan Kali Kuto di Kabupaten Batang. Dia belum bisa memprediksi kapan pengerjaan bisa selesai, tapi dia sudah menyiapkan rencana cadangan.

"Besok kita lihat Kali Kuto. Tadinya, kan, rencana bisa berfungsi H-7, mungkin bisa H-5 atau H-6. Besok kita lihat, tapi kita juga sudah punya plan B," jelas dia.

Secara umum, Basuki memastikan bahwa mudik Lebaran kali ini bakal lebih baik dari tahun lalu. Terlebih, ruas tol di Jawa sendiri nantinya akan sudah tersambung dan bisa dilewati dari Merak sampai Pasuruan.

"Ya lebih baik daripada tahun lalu (mudik Lebaran), Insyaallah lebih baik. Jalan nasionalnya lebih baik, jalan tolnya juga sudah lebih baik," pungkas Basuki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jembatan Penghubung 2 Tol Ini Beroperasi pada Lebaran

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto, turut angkat bicara soal insiden launcher (peluncur) girder yang ambruk di pembangunan jembatan yang menghubungkan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) dan Tol Kertosono-Ngawi.

Pihaknya pun tidak ingin insiden tersebut ditanggapi berlebihan. "Penyebabnya, katanya ada angin kencang pas lagi masang, jadi belum stabil sehingga jatuh, itu laporan yang masuk ke saya. Tapi saya enggak mau ini jadi bad news," ujar dia di kantornya, Jakarta, Rabu, pada 23 Mei 2018. 

Dia kembali menyampaikan, pengerjaan jembatan penghubung Tol Jomo dan Tol Kertosono-Ngawi itu merupakan porsi pemerintah, dengan memakai bantuan China Road and Bridge Construction sebagai pihak konstraktor. Ia pun menawarkan solusi agar pengerjaan proyek tidak lama tertunda, yakni dengan menggunakan crane sebagai pengganti launcher girder.

"Kami berupaya untuk mencari metode yang lain dengan memakai crane, karena bentang jembatannya juga tidak terlalu panjang. Insyaallah kami bisa mengejar ketertinggalan waktunya dan jembatan bisa digunakan," kata dia.

Arie optimistis jembatan penghubung tol Jombang-Mojokerto dan Tol Kertosono-Ngawi berfungsi pada Lebaran 2018. "Kalaupun tidak bisa digunakan, kami sudah ada plan B," ujar  dia.

Seperti diketahui, launcher (peluncur) girder yang digunakan membangun jembatan berlokasi di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, ambruk pada Senin, 21 Mei 2018.

Adapun girder tersebut merupakan balok di antara dua penyangga pada suatu jembatan atau flyover. Girder pada jembatan tol Jomo itu berupa balok baja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini