Sukses

Kementerian PANRB Gandeng BRI Rilis Corporate Card

Dengan kehadiran corporate card yang diterbitkan BRI diharapkan memberikan kemudahan satuan kerja di lingkungan Kementerian PANRB.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) meluncurkan Corporate Card atau BRI Card.

Corporate card itu berfungsi sebagai pengganti uang persediaan bagi para pejabat atau pegawai di lingkungan Kementerian PANRB. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak yang dilakukan oleh Sekretaris Kementerian PANRB, Dwi Wahyu Atmaji, bersama Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI, Sis Apik Wijayanto, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Selasa (22/5/2018). 

Lewat Corporate Card, Menteri PANRB Asman Abnur berharap, kedua belah pihak bisa saling lebih bersinergi demi menghadapi tantangan zaman pada era digitalisasi.

"Zaman telah berubah, paradigma dalam menyelesaikan berbagai persoalan masa kini harus mengedepankan kolaborasi," kata dia di Ruang Serbaguna Kementerian PANRB, Jakarta.

Corporate Card sendiri merupakan salah satu jenis kartu kredit yang diterbitkan oleh BRI bekerja sama dengan Kementerian PANRB yang berfungsi mendukung pekerjaan yang dilaksanakan, baik oleh pejabat maupun pegawai.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, ada pelayanan kartu itu bisa memberikan kemudahan satuan kerja di lingkungan Kementerian PANRB dalam hal belanja barang operasional maupun barang nonoperasional.

"Ini adalah alat pembayaran dalam hal satuan kebutuhan kerja. Kebutuhan tersebut antara lain seperti membeli tiket pesawat untuk perjalanan dinas, belanja barang persediaan, belanja sewa, belanja pemeliharaan, serta kegiatan kerja lainnya," tutur Suprajarto.

Dengan kehadiran Corporate Card, ia menambahkan, itu dapat mengatasi persoalan seperti pegawai yang sebelumnya harus berutang dulu demi mendapat tiket tugas dinas.

Adapun nantinya, kartu tersebut akan dipegang oleh perwakilan di setiap unit kerja Kementerian PANRB yang telah ditentukan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), yakni Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji. Saat ini ada 12 orang yang direkomendasikan sebagai pemegang Corporate Card.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelindo III Gandeng BRI buat Genjot Transaksi Nontunai di Pelabuhan

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama dengan Pelindo III menerbitkan uang elektronik kartu BRIZZI edisi E-Port Card. Kartu itu dikhususkan untuk para pengguna jasa pelabuhan yang ada di Pelindo III.

Selain itu, Kartu BRIZZI E-Port Card ini juga dapat digunakan untuk masuk secara cashless, atau pembayaran tanpa uang tunai ke dalam wilayah pelabuhan milik Pelindo III, antara lain di Tanjung Perak, Benoa, dan Banjarmasin.

Penandatanganan kerja sama peluncuran E-Port Card tersebut dilakukan oleh Direktur Konsumer BRI Handayani dan Direktur Keuangan Pelindo III U Saefudin Noer, serta dilaksanakan di Gedung BRI I, Jakarta, Jumat 11 Mei 2018.

Handayani menyatakan, penerapan E-Port Card adalah salah satu bentuk sistem pembayaran terintegrasi (Integrated Payment System) yang dibangun BRI untuk Pelindo III.

"Sebelumnya, kita juga telah membangun sistem untuk pembayaran jasa kepelabuhan di wilayah pelabuhan-pelabuhan Pelindo III, dengan menggunakan sistem Host to Host Payment di seluruh channel Bank BRI," tutur dia di Jakarta, Jumat pekan ini.

Pada kesempatan yang sama, BRI juga berkomitmen memberikan jasa layanan perbankan kepada anak perusahaan Pelindo III, yaitu PT Pelindo Daya Sejahtera.

Adapun fasilitas yang akan diberikan kepada anak usaha itu antara lain berupa layanan pengelolaan pembayaran gaji, pemberian fasilitas kredit konsumer seperti KPR-KKB-Briguna, sampai pengelolaan dana pensiun.

Handayani pun menuturkan, jumlah kartu BRIZZI  hingga akhir April 2018 tercatat telah beredar hingga mencapai 10 juta kartu . "Itu sudah tumbuh sekitar 13 persen dibandingkan dengan posisi akhir pada Desember 2017, yakni sebanyak 8,8 juta kartu," ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.