Sukses

PLN Dongkrak Pasokan Listrik untuk 24 Desa di Riau

PLN menyatakan hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada pengiriman peralatan listrik karena harus melalui sungai dan anak-anak sungai.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) meningkatkan pasokan listrik ke 24 desa di Riau, sehingga dapat menikmati listrik 24 jam. Ini terwujud setelah dibangunya infrastruktur listrik yang menelan biaya Rp 45 miliar.

General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Irwansyah mengatakan, PLN telah melistriki 1.672 desa dari 1.835 desa yang ada di Riau hingga Mei 2018. Jumlah itu dengan tambahan 24 desa.

"Dengan bertambahnya desa berlistrik di wilayah tersebut, maka rasio desa berlistrik menjadi 91,1 persen," kata Irwansyah, di Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Irwansyah menuturkan, banyak tantangan yang dihadapi PLN dalam melistriki desa-desa di Riau, seperti yang terjadi di Indragiri Hilir dan Kepulauan Meranti. Hampir semua sisa desa yang belum berlistrik terkendala pada pengiriman peralatan listrik karena harus melalui sungai dan anak-anak sungai. 

Bahkan sampai ke jalan desa petugas harus gotong royong dengan warga, memikul tiang-tiang listrik serta material listrik utama. Hal ini karena akses jalan untuk dilewati kendaraan pengangkut material distribusi utama tidak memadai

"Desa Teluk Tuasan saja sudah susah dicapai. Hanya dapat diakses lewat kapal motor selama 2 jam dari Tembilahan,  ibukota Kabupaten Indragiri Hilir dan tidak bisa diakses mengunakan kendaraan roda empat,” ujar Irwansyah.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan, kondisi listrik di desa-desa tersebut sebelumnya hanya menyala 12 jam saja, itupun dikelola secara mandiri oleh warga.

Dia menuturkan, jika ada desa yang menikmati listrik masih 12 jam sebatas kemampuan warga, dalam membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mengoperasikan mesin diesel karena masih dikelola secara kelompok di setiap desa.

Sebagai perbandingan sebelum listrik PLN ini masuk, bayar listrik selama 12 jam biayanya setiap warga rata-rata Rp 750 ribu setiap bulan, tetapi setelah listrik dikelola PLN dengan 24 jam nyala biayanya lebih murah, rata-rata Rp 250 ribu.

 "Dengan jam nyala dua kali lipatnya, biayanya lebih murah,” ujar dia. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dongkrak Kemudahan Berbisnis, PLN Potong Proses Penyambungan Listrik

Sebelumnya, PT PLN (Persero) ‎menargetkan masuk peringkat 25 besar dalam peningkatan kemudahan mendapatkan listrik. Peningkatan peringkat tersebut menjadi salah satu indikator survei tingkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EoDB) yang dirilis Bank Dunia.

Direktur Regional Jawa Bagian ‎Barat PLN Haryanto WS mengatakan,‎ PLN telah memiliki tekad untuk meningkatkan peringkat kemudahan mendapatkan listrik.

Pada 2017 lalu, peringkat kemudahan mendapatkan listrik berada di angka 49. Untuk tahun ini ditargetkan bisa naik ke peringkat 25.

"Kami bertekad masuk 25 besar untuk mencapai getting electricity," kata Haryanto, di Jakarta, Selasa 15 Mei 2018.

Untuk mendorongkak peringkat kemudahan mendapatkan listrik, PLN telah memangkas proses penyambungan listrik‎. Semula untuk menyambung listrik masyarakat harus melalui empat proses. Saat ini ada dua proses yang dipangkas sehingga hanya perlu melalui dua proses saja.

"PLN mengurangi proses penyambungan listrik, tidak perlu lagi cari Sambungan Layak Operasi (SLO)," tutur dia.

Haryanto melanjutkan, PLN juga telah memberikan kemudahan penyambungan listrik dengan menyediakan fasilitas cicilan biaya penyambungan. Cicilan tersebut bisa dibayar bersamaan dengan pembayaran tagihan bulanan.

"Dari sisi biaya PLN keluarkan kebijakan dilakukan cicilan biaya penyambungan dilakukan besamaan keluarnya tagihan rekening pertama, bukan di awal penyambungan," jelasnya.

PLN telah menjanjikan proses penyambungan listrik tidak lebih dari 25 hari. Hal ini didukung dengan teknologi yang mempercepat proses penyambungan.

"Di sisi percepatan, dilakukan percepatan tidak lebih dari 25 hari bisa menyala dengan memanfaatkan teknologi saat ini," kata dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini