Sukses

BTN Mampu Turunkan Kredit Bermasalah Jadi 1,78 Persen

NPL nett BTN turun 57 bps dari 2,35 persen pada Maret 2017 menjadi 1,78 persen pada Maret 2018.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mampu menekan rasio kredit bermasalah pada kuartal awal tahun ini. Penurunan NPL terjadi di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dan komersial

Direktur Collection & Asset Management Bank BTN Nixon Napitupulu menjelaskan, angka Non-Performing Loan (NPL) gross BTN mengalami penurunan 56 basis point (bps) dari 3,34 persen pada kuartal I 2017 menjadi 2,78 persen pada kuartal I 2018. .

Sedangkan untuk NPL nett BTN juga turun 57 bps dari 2,35 persen pada Maret 2017 menjadi 1,78 persen pada Maret 2018.

Penurunan NPL terjadi di segmen kredit KPR subsidi dan komersial. Sayangnya, di segmen KPR nonsubsidi NPL masih cukup tinggi.

"Penurunannya cukup tinggi 0,6 persen dari Maret 2017 ke Maret 2018. Memang masalah yang paling bertahan NPL-nya KPR nonsubsidi. Ini yang kita coba kejar terus," ungkapnya di Menara BTN, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Untuk menekan NPL tersebut, Nixon mengatakan perseroan sudah menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya dengan lebih selektif dalam memberikan kredit rumah nonsubsidi.

"Kami juga lihat yang paling banyak NPL dari KPR nonsubsidi, terutama adalah wiraswasta sehingga pemberian untuk sektor wiraswasta untuk KPR nonsubsidi akan kita seleksi jauh lebih baik dari tahun sebelumnya," jelas dia.

Strategi berikut adalah dengan menambah jangka waktu pelunasan kredit kepada nasabah yang dianggap masih mampu melunasi pinjaman.

"Yang kita lakukan adalah men-distract beberapa nasabah KPR nonsubsidi yang masih memiliki income dan pekerjaan, kemudian juga kita tarik jangka waktunya yang kita tambah. Kita tarik ke belakang," jelas Nixon.

Dia pun berharap dengan diluncurkannya portal yang menawarkan rumah-rumah sitaan dari kredit macet nasabah perseroan yakni www.rumahmurahbtn.com, NPL dapat lebih diturunkan lagi.

"Kami launching portal rumah murah (www.rumahmurahbtn.com). Langsung akses 8.000 sejam. Mudah-mudah penjualan naik dari sana," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Penghimpunan Dana Pihak Ketiga

BTN sukses mencatatkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 23,54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 157,41 triliun pada kuartal I-2017 menjadi Rp 194,48 triliun di kuartal I-2018. Kenaikan DPK tersebut akan mengerek pertumbuhan kredit dan pembiayaan sesuai target hingga akkhir tahun ini. 

Direktur Utama Bank BTN Maryono memproyeksikan, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun akan melaju sesuai target. Penopangnya, yakni penjualan hunian yang terus bertumbuh akibat permintaan yang masih tinggi. Ditambah lagi dengan dukungan perusahaan terhadap program Sejuta Rumah yang akan meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan.

“DPK Bank BTN naik 23,54 persen cukup kuat untuk mengimbangi target pertumbuhan kredit. Kami meyakini kredit pada akhir tahun ini akan tumbuh lebih dari 20 persen,” jelas Maryono dalam Paparan Kinerja Per 31 Maret 2018 di Menara BTN, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Kenaikan simpanan Bank BTN tersebut tercatat berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018 menunjukkan, DPK industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 8,4 persen yoy.

Dia menjelaskan, pertumbuhan terbesar simpanan BTN tersebut bersumber dari kenaikan tabungan yang tumbuh sebesar 43,35 persen yoy dari Rp 30,74 triliun pada akhir Maret 2017 menjadi Rp 44,06 triliun di periode yang sama tahun ini.

"Penghimpunan giro dan deposito juga menjadi penopang laju kenaikan DPK dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 22,55 persen yoy menjadi Rp 51,14 triliun dan 16,87 persen yoy menjadi Rp 99,28 triliun per 31 Maret 2018," kata dia.

3 dari 3 halaman

Pertumbuhan Kredit

Di sisi lain, emiten berkode saham BBTN ini juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,34 persen yoy pada tiga bulan pertama ini menjadi Rp 202,5 triliun atau naik dari realisasi Rp 169,68 triliun di kuartal I tahun lalu. 

"Pertumbuhan kredit Bank BTN tersebut pun berada jauh di atas rata-rata capaian industri perbankan nasional. OJK merekam penyaluran kredit perbankan nasional hanya naik 8,3 persen yoy per Februari 2018," terang Maryono. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.