Sukses

Pasar Saham AS Menguat Beri Sentimen Positif ke Harga Minyak Dunia

Kepatuhan terkait pemotongan pasokan dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia telah menaikkan harga minyak dunia.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik seiring kenaikan pasar ekuitas serta prediksi jika kenaikan persediaan dan produksi minyak mentah AS akan bisa membebani rencana pembatasan pasokan minyak OPEC.

Melansir laman Reuters, Jumat (30/3/2018), harga minyak mentah Brent untuk perdagangan Juni  naik 58 sen menjadi USD 69,34 per barel. Sementara harga untuk kontrak Mei berakhir naik 74 sen menjadi USD 70,27 per barel.

Adapun harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 56 sen menjadi USD 64,94 per barel.

Diskon WTI untuk minyak telah meningkat menjadi lebih dari USD 5 per barel, terbesar sejak Januari. Ini membuat minyak mentah yang terkait dengan Brent kurang menarik bagi kilang-kilang minyak.

Harga minyak telah meningkat sekitar 4 persen sejak Januari. Ini berada di jalur kenaikan kuartalan terpanjang sejak akhir 2010.

"Pasar ekuitas bergerak dan memberikan dukungan untuk minyak," kata Philip Streible, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures di Chicago. 

Kepatuhan terkait pemotongan pasokan dari anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia telah menaikkan harga minyak dunia. Sumber OPEC mengatakan kelompok tersebut dan sekutu-sekutunya kemungkinan akan mempertahankan kesepakatan mereka untuk memotong output untuk sisa 2018.

Tetapi pertumbuhan pasokan di Amerika Serikat bisa menekan harga. Tercatat, output minyak AS mencapai rekor di 10,43 juta barel per hari (bpd).

"Saya melihat laporan persediaan tidak bearish. Kami benar-benar menarik lebih banyak produk daripada dari minyak mentah," kata Bill Baruch, Presiden Blue Line Futures di Chicago. 

Kekhawatiran geopolitik, terutama ketegangan antara Arab Saudi dan Iran juga terus menopang pasar. "Namun kekhawatiran tentang permintaan yang dipengaruhi oleh kemungkinan perang perdagangan mereda," jelas Manajer Riset Pasar Gene McGillian di Tradition Energy di Stamford. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Minyak Turun Usai Rilis Data Pasokan AS

Harga minyak turun satu persen usai data menunjukkan pasokan Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan naik 1,6 juta barel pada pekan lalu. Hal itu jadi sentimen bebani pasar.

Harga minyak Brent turun 70 sen ke posisi USD 68,76 per barel. Sedangkan harga untuk kontrak Mei melemah 58 sen atau 0,8 persen ke posisi USD 69,53 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei merosot 87 sen atau 1,3 persen ke posisi USD 64,38 per barel.

Pasokan minyak AS meningkat 1,1 juta barel per hari. Hal itu berdasarkan data the US Energy Information Administration (EIA). Pasokan di Cushing, Oklahoma yang sebagai hub juga meningkat 1,8 juta barel. Sentimen tersebut menekan harga minyak.

“Pasokan minyak di Cushing, Oklahoma kembali terisi sehingga menekan harga. Akan tetapi mereka harus tempuh jalan panjang untuk mendekati pasokan normal,” ujar John Kilduff, Partner Hedge Fun Again Capital LLC, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (29/3/2018).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini