Sukses

Menhub: Puncak Arus Balik di Pantura Akan Berlangsung 4 Hari

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memantau sejumlah titik rawan kemacetan di area Pantura Jawa melalui jalur udara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memantau sejumlah titik rawan kemacetan di area Pantura Jawa melalui jalur udara. Hal itu dilakukan demi mengantisipasi puncak arus balik pada Natal 2017 dan tahun baru 2018 (Nataru).

Rombongan Kemenhub telah mengecek dua lokasi dengan menggunakan helikopter, yakni pintu tol Brebes Timur (Brexit) dan Pemalang. Selepas itu, mereka segera terbang menuju pintu tol Cikarang Utama di Bekasi yang kerap menjadi biang kemacetan.

Sebelum melakukan pemantauan udara, mereka direncanakan akan melakukan pengecekkan via jalur darat dari Pemalang menuju Pekalongan, namun tidak jadi karena terkendala kemacetan di wilayah Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

Laporan pantauan udara disampaikan Budi setelah helikopter mendarat di helipad buatan di proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa Brebes-Semarang. Dia turut mengucapkan terima kasih pada beberapa pihak yang membantunya melancarkan pemantauan.

"Saya mengapresiasi bantuan polres dan polda di sejumlah wilayah, yang telah membantu kita (Kemenhub) melakukan pengecekan arus balik Nataru," ujarnya pada Minggu (24/12/2017).

Budi juga menuturkan, puncak arus balik akan terjadi selama empat hari, yakni mulai dari tanggal 29 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. "Kemenhub telah intensif berkoordinasi agar jalan arteri di sepanjang Pantura dapat berjalan baik selama puncak arus balik, yang diperkirakan terjadi pada 29 Desember sampai 1 Januari," tukasnya.

"Kita juga telah bersiaga untuk beberapa kemungkinan, seperti adanya beberapa kendaraan yang mulai pulang ke arah barat sejak 26 Desember nanti," tambahnya.

Kemenhub mengimbau polres di beberapa wilayah biang kemacetan untuk memanfaatkan jalan alternatif yang ada per 24 Desember ini, demi mengurai kemacetan yang mengular.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini