Sukses

Cara BTN Buka Peluang Petani Punya Rumah

BTN akan menawarkan produk KPR mikro yang bisa membuat petani memiliki rumah.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN) memberikan bantuan berupa traktor penggilingan padi kepada petani di Indramayu, Jawa Barat. Bantuan ini diberikan agar produktivitas serta kesejahteraan petani meningkat.

Nantinya, para petani tersebut akan ditawarkan kredit pemilikan rumah (KPR) mikro sehingga harapannya mereka bisa memiliki rumah sendiri.

"Kami memberikan petani berupa traktor penggiling padi. Saat ini untuk Indramayu, selanjutnya akan diberikan ke daerah lain seperti Banten," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam keterangan tertulis, Senin (13/3/2017).

Maryono menjelaskan, traktor penggilingan padi ini bersifat mobile sehingga bisa dipinjamkan ke petani lain. Hal ini dapat membantu mempercepat pengolahan hasil panen.

Menurut Maryono, dengan meningkatnya produktivitas petani maka diharapkan pendapatan mereka juga akan meningkat. Setelah pendapatan petani meningkat, maka BTN akan menawarkan produk KPR mikro yang bisa membuat mereka memiliki rumah.

"Jadi yang petama, kami naikkan pendapatannya dulu, kemudian kami akan tawarkan pinjaman untuk pemilikan rumah lewat skema KPR mikro," tegas Maryono.

Disamping itu, Maryono bilang, petani sangat potensial untuk digarap menjadi nasabah BTN baik nasabah dana maupun kredit. Untuk itu BTN bersama BUMN lain meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan Kartu Tani.

Dengan Kartu Tani, lanjut Maryono, petani akan mendapatkan subsidi untuk membeli pupuk.

Selain itu, juga bisa digunakan untuk mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dan juga menjual hasil produksinya.

"Kami tidak hanya menunggu di daerah yang ditunjuk untuk BTN, tetapi bisa juga kami mendatangi petani di daerah lain. Ini kalau kita gerakkan, kita bisa mencapai swasembada pangan, swasembada beras, dan bahkan kita bisa punya lebih, sehingga kita bisa jual ke negara lain," tandas dia. (Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.