Sukses

Kondisi Global Bayangi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan

Pemerintah menargetkan perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,1 persen.

Liputan6.com, Jakarta Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi mencapai kisaran 5,1 persen pada tahun depan. Meski lebih baik dibanding tahun ini, namun pertumbuhan tersebut dinilai tak terlalu agresif.

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Anton Gunawan mengatakan, kondisi ekonomi global berpengaruh pada perekonomian domestik. Beberapa negara maju belum pulih dari pelambatan ekonomi.

"Soal globalnya sendiri fenomena politik maupun ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa, ataupun Jepang masih tersendat belum keluar masalah deflasi," kata dia di Kantor Pusat Bank Mandiri Jalan Gatoto Subroto Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Lebih lanjut, dia menuturkan, terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menimbulkan ketidakpastian.

"AS kelihatannya pembalikan penggunaan dari monetary policy alat utama mendorong growth mereka yang masih lemah, ke arah fiscal policy lebih banyak ke AS. Itu dijanjikan Trump. Ini membuat ada optimisme di sana. Beberapa kebijakan menimbulkan uncertainty," imbuh dia.

Terlebih, Anton mengatakan AS akan meningkatkan proteksi pada perekonomiannya. Hal tersebut memberi ketidakpastian pada negara-negara berkembang.

"Naiknya tingkat protection entah negara tertentu, emerging Latin Amerika, Meksiko yang utama dan China," ujar dia.

Sementara, dari sisi inflasi dia memperkirakan di kisaran 4,2 persen. Rencana pemerintah untuk melakukan penyesuaian tarif listrik bakal mendorong inflasi. Bukan hanya itu, harga minyak yang cenderung tinggi bakal membuat pemerintah melakukan penyesuaian.

"Inflasi karena ada administer price changes yang sudah kita masukan yaitu  tarif listrik 4,2 persen untuk tahun depan. Tapi masih buka peluang adanya kenaikan harga minyak dunia sampai di tingkat tertentu bukan tak mungkin melakukan adjustment," tandas dia.

Adapun pemerintah menargetkan perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,1 persen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Target ini mengacu pada dorongan dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan pemerintah, serta investasi infrastruktur yang memberi multiplier effect.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini