Sukses

Elpiji 3 Kg Mendadak Langka di Cirebon

Saat ini gas yang banyak tersedia di Cirebon adalah Bright Gas ukuran 5,5, kg.

Liputan6.com, Jakarta - Warga Cirebon dalam beberapa hari terakhir mengalami kesulitan mencari gas bersubsidi atau gas berukuran 3 kilogram (kg). Karena sulit ditemukan, harga Elpiji 3 kg pun melonjak hingga Rp 25 ribu per tabung. 

Salah seorang pedagang gas eceran di Cirebon, Amina, menjelaskan kelangkaan gas ukuran 3 kg sudah berlangsung dalam dua pekan terakhir. Di agen besar dimana ia beli pun tidak ada stok. "Agen yang biasa kirim seminggu dua kali, dalam dua minggu ini saya tidak dapat kiriman gas," katanya, Kamis (3/11/2016).

Akibat kelangkaan tersebut, banyak ibu rumah tangga yang tidak bisa memasak, karena kelangkaan tersebut. "Banyak pelanggan yang mengaku susah masak dan terpaksa membeli lauk di warung, saya juga kalau mau masak mi di Majic Com," ujarnya.

Senada dengan Amina, salah seorang pengguna Elpiji 3 kg di Cirebon, Solihin, mengaku gas bersubsidi tersebut sudah sangat sulit di cari. Saat ini gas yang banyak tersedia Bright Gas ukuran 5,5, kg.

Koordinator lapangan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Wilayah Cirebon, Gunawan Kalita, mengaku bahwa agen tak mengurangi pasokan. Pihaknya mengaku kelangkaan gas di wilayah Cirebon juga masih dicari tahu penyebabnya, karena dari Pertamina sendiri tidak ada pengurangan stok. "Dari Pertamina tidak ada pengurangan gas dan kami juga masih mencari tahu kelangkaan gas di pasaran," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kota Cirebon Yati Rohayati menyampaikan, secara keseluruhan pasokan Elpiji 3 kg yang diperuntukan bagi masyarat Kota Cirebon sebenarnya telah memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu, kelangkaan gas yang terjadi karena ada konsumen yang memakai kuota berlebihan.

"Kemungkinan ada jumlah konsumen yang bertambah. Seperti adanya pembeli dari luar daerah yang mengambil di kota Cirebon. Kami akan terus dalami ini," katanya.

Untuk indikasi adanya penimbunan gas yang dilakukan oknum, pihaknya belum bisa menyimpulkan ke arah sana karena memang belum ada temuan. Meski demikian, pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan merapatkan dengan Hiswana Migas guna menyelesaikan permasalahan yang terjadi. (Panji Prayitno/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini