Sukses

Konsumsi Ikan Masyarakat Indonesia Kalah Dibanding Malaysia

Konsumsi ikan masyarakat Malaysia mencapai 70 kg per kapita per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia kalah jika dibandingkan Malaysia. Padahal, Indonesia memiliki potensi hasil perikanan yang besar lantaran mempunyai wilayah perairan yang luas.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo mengatakan, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia baru mencapai 41,11 kg per kapita per tahun pada 2015. Angka ini masih kalah jika dibandingkan konsumsi masyarakat Malaysia yang mencapai 70 kg per kapita per tahun.

"Meski sudah tergolong tinggi dan terus ada peningkatan akan konsumsi ikan tapi masih terbilang rendah dibandingkan seperti Malaysia sudah mencapai 70 kg dan Jepang sudah mencapai lebih dari 100 kg per kapita per tahunnya," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Oleh sebab itu, KKP terus mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Pada tahun ini, ditargetkan konsumsi naik menjadi 43,88 kg per kapita per tahun.

KKP memiliki program khusus untuk mengkampanyekan program Gerakan Makan Ikan (Gemarikan). Dalam program ini, KKP mengajak masyarakat agar meningkatkan konsumsi ikan. "Dengan pengenalan lebih dalam ke masyarakat, tingkat konsumsi ikan di Indonesia bisa lebih tinggi," kata dia.

Tak cukup sampai di situ, untuk mendorong peningkatan konsumsi ini juga dibutuhkan dukungan dari para stakeholders. Oleh sebab itu, KKP terus menjalin kerjasama dengan organisasi mitra Gemarikan antara lain kementerian dan lembaga terkait, organisasi masyarakat dan pelaku usaha, serta elemen masyarakat lainnya, baik yang tergabung dalam Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Nasional (Forikan) di tingkat pusat dan maupun daerah.

"Untuk mensosialisasikan makan ikan, tidak hanya kami (KKP) saja. Maka dari itu, kami merangkul semua elemen untuk terus mensosialisasikan makan ikan,” tandas dia. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.