Sukses

IHSG Turun 35,87 Poin, Sektor Keuangan Jadi Pendorong Utama

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.351 kali dengan volume perdagangan saham 5 miliar saham.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan di awal pekan ini meskipun sempat dibuka menguat. Sektor keuangan menjadi penekan terbesar IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (25/4/2016), IHSG turun 35,87 poin atau 0,73 persen ke level 4.878,86. Indeks saham LQ45 juga turun 0,85 persen ke level 845,65. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah.

Ada sebanyak 179 saham memerah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 130 saham berada di zona hijau namun tak mampu menjadi pendorong IHSG. Di luar itu, 84 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.351 kali dengan volume perdagangan saham 5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,7 triliun.



Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham infrastruktur naik 1,27 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,08 persen dan sektor saham pertambangan menguat 0,06 persen.

Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 1,74 persen dan membukukan penurunan terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham perkebunan tergelincir 1,51 persen dan sektor saham barang konsumsi susut 1,15 persen.

Investor asing membukukan aksi beli bersih sekitar Rp 40 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 40 miliar.

Sejumlah saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham HDFA naik 33 persen ke level Rp 240 per saham, saham SAFE menguat 30 persen ke level Rp 150 per saham, dan saham BTON menanjak 23 persen ke level Rp 690 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham KOIN menurun 10 persen ke level Rp 270 per saham, saham TIRA merosot 10 persen ke level Rp 198 per saham, dan saham DART tergelincir 10 persen ke level Rp 450 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo menuturkan, sektor finansial atau keuangan menjadi mendorong pelemahan IHSG. "Beberapa saham perbankan mengalami penurunan cukup tinggi," tuturnya.

Ia melihat aksi jual yang dilakukan oleh investor lokal menjadi penyebabnya karena asing lebih banyak melakukan aksi beli hari ini. 

Di luar itu, pelemahan IHSG juga disebabkan karena pengaruh dari luar. Beberapa saham di kawasan Asia Pasifik membukukan penurunan. (Gdn/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini