Sukses

Industri Asuransi Jiwa Punya Peluang Besar untuk Berkembang

Berdasarkan data OJK per 31 Desember 2015, aset industri asuransi jiwa nasional mencapai Rp 330 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, peluang untuk mengembangkan industri asuransi di Indonesia terutama asuransi jiwa masih cukup besar. Alasannya, pasar asuransi masih cukup besar karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memiliki asuransi.

Kepala Departemen Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK M Ihsanudin mengatakan, berdasarkan data OJK per 31 Desember 2015, aset industri asuransi jiwa nasional mencapai Rp 330 triliun. Aset tersebut terdiri dari Rp 284 triiliun aset investasi dan sisanya sekitar Rp 48 triliun bukan aset investasi.

"‎Sementara perusahaan asuransi jiwa memiliki 41 persen dari aset asuransi nasional kita," kata dia di Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Dia mengatakan, dari investasi asuransi tersebut menyebar ke 4 jenis portofolio terbesar. Antara lain, investasi saham ‎29 persen, reksa dana 24 persen, deposito 17 persen, dan SUN 16 persen.

Menurutnya, industri asuransi perlu menerapkan manajemen yang baik sehingga dana kelolaannya bisa menyumbangkan pendanaan di sektor riil.

"Harus melihat investasi yang di-manage keamananya dan memberikan leverage kepada entitas lain kalau bisa, syukur menyumbangkan fund yang khusus untuk disalurkan sektor rill. Tanpa sektor riil gerak sulit suatu bangsa sustain kondisi dunia yang ketidakpastian seperti ini‎," ujarnya.

Sementara itu, dia mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belaja Negara (APBN) Indonesia menunjukkan keyakinan pada pertumbuhan perekonomian nasional. Berbeda kondisinya dengan negara-negara berkembang lain seperti China yang cenderung melambat.

Pihaknya berharap, industri asuransi lebih giat dalam mengedukasi masyarakat supaya potensi perekonomian yang baik tersebut mampu diserap di industri asuransi.

"Peningkatan kapasitas, pengetahuan literasi masyarakat perlu ditingkatkan, sehingga unit link, para agen akan memiliki optimisme lebih, sehingga kedepan lebih baik," tukas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.