Sukses

Aksi Jual Investor Bikin IHSG Turun 72 Poin ke Level 4.393

Menjelang akhir pekan, ada sekitar 186 saham melemah sehingga seret IHSG turun 72,68 poin ke level 4.393,52.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak IHSG berada di zona merah pada perdagangan saham Jumat pekan ini seiring aksi jual pelaku pasar dan menanti pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pertengahan Desember 2015.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (11/12/2015), IHSG melemah 72,68 poin atau 1,63 persen ke level 4.393,52. Indeks saham LQ45 turun 2,06 persen ke level 751,64. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.

Ada sebanyak 186 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 72 saham menghijau dan 85 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.473,05 dan terendah 4.393,52.

Transaksi perdagangan saham hari ini tidak terlalu ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 197.010 kali dengan volume perdagangan saham 3,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,54 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,47 persen. Sektor saham aneka industri tergelincir 4,14 persen, dan memimpin penurunan sektor saham terbesar pada hari ini. Disusul sektor saham manufaktur tergelincir 2,27 persen dan sektor saham industri dasar susut 2,51 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 400 miliar.

Pada hari ini, ada crossing saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 1,4 triliun. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk ditransaksikan di level harga Rp 13.200 per saham atau naik 0,96 persen. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 26 kali.

Saham-saham yang mencatatkan penguatan dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BWPT naik 18,92 persen ke level Rp 132 per saham, saham AMIN menguat 4,03 persen ke level Rp 129 per saham, dan saham KLBF mendaki 3,38 persen ke level Rp 1.225 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham ASII turun 5,22 persen ke level Rp 5.900 per saham saham IDPR melemah 5,42 persen ke level Rp 1.395 per saham, dan saham SSIA tergelincir 2,5 persen ke level Rp 585 per saham.

Nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.997 per dolar Amerika Serikat. Sedangkan bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,97 persen ke level 19.230, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,11 persen ke level 21.464,04, dan indeks saham Singapura susu 0,42 persen ke level 2.836.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan tekanan terhadap IHSG didorong dari pelaku pasar menanti kepastikan kenaikan suku bunga bank sentral AS dalam pertemuan bank sentral AS pada 15-16 Desember 2015. Hal itu ditambah tekanan harga minyak sehingga mempengaruhi laju IHSG. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini