Sukses

Cara Atur Keuangan Ala Pekerja Lepas

Mulai cara bekerja, jam kerja sampai dengan pendapatan pun bagi seorang pekerja lepas berbeda dengan karyawan tetap pada sebuah perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua di antara kita merupakan para pekerja tetap yang memilliki jam kerja yang pasti dan berkerja secara rutin sepanjang hari kerja (weekdays). Namun ada juga di antara kita yang berkerja sebagai pekerja lepas (freelancer). Mulai cara bekerja, jam kerja sampai dengan pendapatan pun bagi seorang freelancer berbeda dengan karyawan tetap pada sebuah perusahaan.

Jika seorang karyawan perusahaan secara rutin memperoleh gaji tiap bulannya, hal tersebut tentu tidak terjadi pada seorang freelancer. Dengan tidak rutinnya memperoleh gaji atau pendapatan, seorang freelancer harus dituntut untuk lebih ketat dalam mengatur keuangan pribadi.

Ketidakrutinan memperoleh gaji dan di saat yang bersamaan beberapa pengeluaran rutin menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para freelancer dalam mengelola keuangannya. Hal tersebut harus disiasati dengan baik agar tidak terjadi sebuah kesalahan dalam pengelolaan keuangan pribadi.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan oleh freelancer agar memiliki keuangan yang sehat? Dilansir dari Small Business Trends, Rabu (4/11/2015), berikut ini ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan sebagai freelancer guna memperoleh sebuah cashflow yang sehat:

Catat pemasukan

Penting bagi seorang freelancer untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan tiap bulan. Setelah sering mencatat pengeluaran atau pemasukan yang hampir sama setiap bulan maka kamu dapat menyisati dan menghemat pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting.

Bayar iuran di awal

Untuk tagihan atau iuran bulanan seperti listrik, air, cicilan dan biaya rutin lainnya. Coba segera untuk dibayarkan di awal. Karena dengan menunda-nunda pembayaran tersebut dikhawatirkan uang kamu akan riskan terpakai.

Sisihkan pendapatan

Saat mendapatkan honor atau bayaran dari setiap pekerjaan yang kamu ambil. Coba sisihkan beberapa persen untuk ditabung, dan pisahkan juga rekening pribadi dengan rekening tabungan berdasarkan kegunaan. Misalnya rekening pribadi digunakan untuk pengeluaran rutin sedangkan rekening tabungan digunakan untuk berjaga-jaga apabila sedang sepi job.

Proyek idealis vs proyek menghasilkan uang

Dalam setiap projek pasti ada yang namanya projek yang menghasilkan uang dan proyek idealis. Misalnya seorang motivator bisnis, projek membuat buku mungkin untungnya tidak seberapa dibanding ia menjadi pembicara di 5 kota.

Untuk itu kamu harus bisa mengatur projek-projek mana yang harus didahulukan tanpa merusak projek lainnya. Dan hitung juga berapa jumlah projek yang harus kamu ambil untuk menutupi biaya pengeluaran atau kebutuhan.

Hindari sifat konsumtif

Sebaiknya hindari gaya hidup boros atau konsumtif mengingat status kamu adalah seorang freelancer. Karena bisa saja bulan ini banyak job dua bulan kedepan sedang sepi job. Prioritaskanlah membeli barang-barang yang dapat memiliki nilai produktif untuk menunjang pekerjaan. Sedangkan untuk membeli barang-barang yang kamu inginkan tetapi bersifat konsumtif, dapat disiasati dengan menjadikan wish list bulan berikutnya. (Vna/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini