Sukses

Bulog Bengkulu Tolak Beli Beras Petani 3 Bulan Terakhir

Bulog memprediksi harga jual beras di tingkat petani di Bengkulu akan normal pada akhir bula April mendatang

Liputan6.com,Bengkulu - Perusahaan Umum (Perum) Bulog Bengkulu menolak untuk membeli Gabah Kering Giling (GKG) atau beras petani. Kebijakan ini tentu saja bertentangan dengan Intruksi Presiden (inpres) nomor 5 tahun 2015.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Perum Bulog Divisi Regional Bengkulu Hari Astaguna mengatakan, pihaknya sudah tidak membeli beras petani di Bengkulu sejak 3 bulan terakhir. 
 
"Harga jual beras di tingkat petani masih sangat tinggi, sedangkan Inpres nomor 5 tahun 2015 membatasi harga beli maksimal hanya Rp 7.300 per kilogram," jelas Hari usai rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah Bengkulu (16/4/2015)
 
Pihaknya memprediksi harga jual beras di tingkat petani di Bengkulu akan normal pada akhir bula April mendatang. Sebab saat ini di Bengkulu sudah mulai terjadi panen raya dan akan mencapai puncak musim panen pada akhir bulan April.
 
Stok beras di gudang Bulog Divre Bengkulu saat ini berada pada posisi 5.600 ton dan masih aman untuk penyaluran 3 bulan kedepan. Pasokan stok saat ini masih didatangkan dari pulau Jawa.
 
Untuk penyaluran beras untuk warga miskin (raskin) tahun 2014 lalu lanjut Hari tersalurkan untuk 8.383 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) atau terserap sebanyak 73,46 persen. Kendala dalam penyaluran ini adalah Kabupaten Mukomuko menolak untuk menerima Raskin melalui kebijakan bupati.
 
"Khusus Mukomuko, kendala kita, Bupati menolak untuk disalurkan Raskin, tetapi untuk tahun 2015 ini tetap kami alokasikan beras kesana," demikian Hari Astaguna. (Yuliardi/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini