Sukses

Mau Beli Tiket Kereta Api Tanpa Antre? Ini Caranya

Sekarang beli tiket kereta api tak perlu antre, cek di sini caranya!

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bekerjasama dengan PT Finnet Indonesia, yang merupakan anak usaha PT Multimedia Nusantara (Telkom) dan Bank Indonesia mengeluarkan fasilitas layanan pembelian tiket kereta api terbaru berupa vending machine pembelian tiket KA yang disebut dengan electronic kiosk (E-Kiosk).

Direktur Keuangan PT Multimedia Nusantara Otong Iip mengatakan, perbedaan pemesanan tiket melalui mesin ini dengan online di internet yaitu proses pembayaran dapat dilakukan langsung setelah proses pemilihan jadwal KA selesai dilakukan oleh calon penumpang.

"Jadi bedanya, kalau online itu pembayarannya dilakukan terpisah, kalau melalui mesin ini, penumpang bisa langsung membayar, seperti mesin ATM. Bisa dengan kartu ATM atau uang tunai," ujarnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Dia menjelaskan, kartu ATM yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran yaitu bank yang memiliki kerjasama dengan jaringan Alto seperti Bank Danamon, BTN, Bank CIMB Niaga, Bank Permata dan sebagainya.

Berikut cara penggunaan mesin penjualan tiket otomatis tersebut:

1. Calon penumpang yang hendak membeli tiket tinggal mendatangi lokasi mesin kemudian diminta untuk memasukan rencana perjalanan terkait tanggal, rute perjalanan, stasiun asal dan stasiun tujuan yang dikehendaki, dilanjutkan dengan memasukan data jumlah penumpang.

Dalam pemesanan tiket terdapat ketentuan jumlah tiket dan jumlah tiket dewasa lebih banyak dari jumlah tiket anak di bawah umur (infant).

2. Setelah semua data yang diminta terisi, teruskan tahapan reservasi dengan memilih tombol proses. Mesin secara otomatis mencari ketersediaan tiket kereta yang dikehendaki. Calon penumpang dimohon untuk  menunggu sampai proses pencarian tiket selesai.

3. Setelah keluar pilihan jadwal kereta api sesuai dengan rute tujuan, calon penumpang tinggal memilih tombol booking yang sejajar dengan jadwal kereta api.

4. Kemudian masuk pada tahap reservasi, dimana calon penumpang diminta memasukan data pengisian data calon penumpang, diantaranya nama lengkap, nomor identitas, nomor telepon genggam.

Tiket KA tidak bisa dipindahtangankan sehingga data penumpang yg berangkat diwajibkan sama dengan data calon penumpang yang diisi pada proses ini.

5. Setelah rincian data calon penumpang yang diminta terisi dengan benar, lanjutkan tahapan reservasi dengan memilih tombol proses.

6. Kemudian calon penumpang akan diminta memilih lokasi tempat duduk  yang diinginkan. Warna biru pada layar menunjukan tempat duduk yang dipilih, sedangkan warna merah merupakan tempat duduk yang sudah terisi. Setelah menentukan tempat duduk akhir proses reservasi dengan menekan tombol proses.

7. Proses pembelian tiket dilanjutkan dengan proses pembayaran dimana terdapat pilihan dengan uang tunai, dengan kartu ATM Bank yang bekerjasama dengan jaringan Alto atau dengan kartu T-Money dari Telkom.

Jika menggunakan uang tunai, lembaran uang dimasukan satu per satu kedalam lobang nominal uang tunai sampai jumlah uang yangsesuai dengan transaksi pembayaran. Atau dengan memasukan kartu ATM jika memilih menggunakan kartu ATM sebagai cara pembayaran.

8. Keberhasilan pembayaran ditandai dengan dicetaknya sebuah resi sebagai tanda bukti pembayaran yang sah di mata hukum. Ambil dan simpan resi tersebut untuk tahapan selanjutnya.

9. Setelah dilakukan pembayaran, proses pembelian tiket dilanjutkan tahap terakhir yaitu tahap penukaran resi di mesin cetak tiket mandiri yang akan mengeluarkan lembaran tiket. Saat lembaran tiket telah dikeluarkan oleh mesin cetak tiket mandiri yang biasanya terletak tidak jauh dari mesik E-Kiosk, maka calon penumpang telah memegang tiket resmi untuk berangkat ke tempat tujuan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini