Sukses

Jam Termahal di Dunia Sebarkan Kutukan Maut?

Dua hari setelah berniat menjual jam termahal di dunia, 1933 Patek Phillipe, seorang miliarder asal Qatar meninggal dunia

Liputan6.com, London - Tewasnya miliarder asal Qatar Sheikh Saud Bin Mohammed Al-Thani menambah daftar panjang dugaan korban kutukan maut dari jam termahal di dunia, 1933 Patek Phillipe. Bernilai 15 juta pound sterling atau Rp 287,18 miliar, Patek Phillipe juga dikenal sebagai jam paling cantik di dunia. (Rp 19.145 per pound sterling).

Mengutip laman Mirror.co.uk, Selasa (18/11/2014), Sheikh Saud Bin Mohammed Al-Thani, pemilik jam tangan termahal di dunia tersebut tewas seketika di rumahnya di London pekan lalu. Miliarder berusia 48 tahun ini dikenal sebagai salah satu kolektor karya seni terbaik dari seluruh pelosok dunia.

Pekan lalu, dirinya memang berencana menjual jam tersebut. Sheikh Saud tengah mempersiapkan sebuah acara lelang untuk penjualan jam tersebut saat ajal menjemput.

Menurut hasil pemeriksaan medis, dia meninggal karena menderita komplikasi pada jantungnya.

Selama ini, 1933 Patek Phillipe dikenal sering membawa sial dan tragedi buruk pada siapapun yang memilikinya.

Pemilik pertama jam tersebut adalah Henry Gaves. Dia mendekati pembuat jam legendaris Patek Phillipe untuk membuatkannya sebuah jam paling rumit di dunia pada 1925.

Tujuh bulan setelah memiliki jam tersebut, sahabat terbaik Graves meninggal dunia. Tak lama kemudian putera kecilnya, George Graves juga tewas dalam sebuah kecelakaan mobil.

Raja Qatar yang juga miliarder tersebut lantas membeli jam tersebut 15 tahun lalu seharga US$ 11 juta.

Jam Patek Phillipe itu memang terjual di Jenewa 15 tahun lalu untuk pembeli yang namanya dirahasiakan. Tapi kemudian nama Sheikh Saud muncul sebagai pemiliknya dan tewas pekan lalu setelah berencana menjual arloji paling rumit di dunia itu.

Sekadar informasi, butuh waktu tiga tahun bagi para pakar horologi (ilmu pengukur masa) untuk melakukan riset sebelum membuat jam pesanan Graves tersebut. Setelah itu, butuh waktu lima tahun untuk menyelesaikan pembuatan jam tersebut hingga 1933.

Dengan desain menyerupai lonceng, jarum penunjuk menit dan bagian permukaan luarnya terbuat dari emas murni. Terdapat fitur kalender abadi dalam jam tersebut dilengkapi, cadangan energi dan penunjuk waktu matahari terbenam dan tenggelam.

Bahkan terdapat indikasi hari sudah malam dalam arloji tersebut. Secara keseluruhan terdapat 24 komplikasi dalam pembuatannya.

Tak heran, jam tersebut menjadi penunjuk waktu paling rumit di dunia dalam 56 tahun terakhir. Jam Patek Phillipe terakhir kali dilelang pada 1999 seharga US$ 11 juta dann lebih rendah dari penjualan sebelumnya seharga US$ 15,6 juta. (Sis/Ahm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.